Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor meminta pengembang memperhatikan aspek lingkungan baik di dalam maupun sekitar perumahan, selain masalah kualitas bangunannya.

"Pesan saya, pengembang harus menyiapkan fasilitas umum bagi penghuni lingkungan perumahan. Selain itu, saat membangun jangan sampai merusak lingkungan, seperti bila ada aliran sungai jangan ditutup, jangan sampai membuka lahan dengan membakar dan lainnya," katanya saat membuka pameran REI Expo Ke-15 di Banjarmasin, Kalsel, Rabu.

Selain itu, kualitas perumahan juga harus menjadi perhatian utama, sehingga tidak merugikan konsumen.

"Jangan sampai dalam beberapa tahun ke depan rumahnya mengalami penurunan kualitas secara drastis, ini justru merugikan masyarakat," ucapanya.

Ketua DPD REI Kalsel Royzani Sjachril mengaku pihaknya akan selalu mematuhi aturan yang berlaku dalam membangun perumahan.

REI Expo ini akan berlangsung mulai 25 hingga 29 September 2019 yang diikuti 37 pengembang dengan jumlah 59 stan.

Dari 37 pengembang tersebut, tambah dia, terdiri atas 33 pengembang lokal, sisanya dari Yogyakarta Surabaya, dan Jakarta.

Ia menargetkan transaksi REI Expo kali ini sebesar Rp50 miliar.

"Kami optimistis target transaksi Rp50 miliar bisa tercapai. Target tersebut naik sekitar Rp10 miliar dibanding pelaksanaan Expo sebelumnya," katanya.

Pembukaan pameran perumahan tersebut juga dihadiri Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina serta pejabat terkait lainnya.

Baca juga: Pengamat : Kementerian Perumahan Rakyat penting penuhi hak dasar rakyat
Baca juga: Banyak tanah dikuasai pengembang swasta
Baca juga: Disperkim Batola sosialisasi bantuan rumah swadaya
 

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019