Sekolah tingkat SD dan SMP sederajat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan khususnya yang ada di Kota Barabai, hari ini dipulangkan lebih awal, Rabu (25/9).

Kabut asap tiba-tiba menebal sejak pukul 08.30 wita dan jarak pandang hanya sekitar 20 meter.

"Kami terpaksa memulangkan para siswa lebih awal, karena banyak orangtua yang datang ke sekolah meminta anaknya dipulangkan," kata Kepala SDN 3 Barabai Timur, Hj Salmah.

Baca juga: HST gelar workshop penerapan SAKIP, datangkan pihak Kemenpan RB

Terkait kebijakan memulangkan siswa lebih awal ini pun menurutnya telah dikonsultasikan dengan Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan.

"Proses belajar mengajar tadi sempat kami lakukan sampai jam pelajaran ketiga dan setelah istirahat pertama sekitar pukul 10.00 wita, seluruh siswa kami pulangkan," katanya.

Dari pantauan di lapangan, sejak pukul 10.00 wita, hampir seluruh sekolah di tingkat SD dan SMP sederajat di Kota Barabai pulang lebih awal.

Baca juga: Walhi nilai negara gagal penuhi kebutuhan dasar manusia akibat Karhutla

Kepala Sekolah MTsN 2 HST, Syaiful Rahmani menyampaikan, hasil konsultasi pihaknya dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) HST, sekolah di bawah naungan Kemenag, kebijakan memulangkan atau tidaknya sekolah di serahkan kepada Kepala Madrasah masing-masing.

"Karena kabut asap ini, para siswa kami banyak yang mengeluh sesak nafas, dan ada orangtua yang sudah menunggu anaknya untuk segera menjemput, jadi kami pulangkan lebih awal," katanya.

Menurutnya, proses belajar mengajar juga sempat dilakukan sampai jam pelajaran ke empat, setelah itu dipulangkan.

Baca juga: Berikut video penangkapan seorang kakek di HST yang kedapatan membakar lahan

"Sebelumnya, belum pernah se pekat ini kabut asap di kota Barabai. Karena kwatir siswa kami terserang penyakit makanya dipulangkan lebih awal," ujarnya.

Pihak Dinas Pendidikan HST saat dikonfirmasi melalui Kasi Kurikulum Bina SMP, Badaruddin mengatakan, pihak dinas memang tidak ada mengedarkan surat himbauan pemulangan sekolah lebih awal.

Namun dijelaskannya, sekarang ini sudah diterapkan manajemen berbasis sekolah, jadi kepala sekolah mempunyai hak penuh mengelola atau mengambil kebijakan sekolahnya masing-masing.

Baca juga: Kemana Bupati dan Ketua DPRD HST, saat masyarakatnya aksi Save Meratus

"Apabila dengan alasan kesehatan, kabut asap mengganggu aktivitas belajar dan kesehatan, para kepala sekolah diperkenankan mengambil kebijakan, salah satunya memulangkan siswanya lebih awal," katanya.

Diterangkannya, hari ini tidak semua sekolah di HST pulang lebih awal, ada juga beberapa yang tetap melanjutkan proses belajar-mengajar karena memang mereka memastikan, kabut asap tidak terlalu menganggu siswa.

Menjelang siang, kabut asap di Kota Barabai sudah sedikit demi sedikit berkurang dan jarak pandang pun sudah terlihat sejauh tiga kilo meter.

Baca juga: Rumah warga terkepung kebakaran lahan dekat Bandara Syamsudin Noor
Baca juga: KLHK segel 52 lokasi perusahaan penyebab karhutla
Baca juga: Pelaku pembakar lahan tertangkap polisi di Kalsel

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019