Pemerintah terus berupaya memperluas negara tujuan ekspor daun gulinggang untuk meningkatkan volume ekspor daun yang bermanfaat sebagai bahan dasar obat-obatan herbal tersebut.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Ali Jamil di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa, saat melepas ekspor 4,02 ton daun Gulinggang ke Jepang yang dilakukan PT Sarikaya Sega Utama, mengatakan sebagai eksportir yang berdomisili di Banjarbaru tersebut berharap, volume ekspor daun tersebut terus meningkat.
Baca juga: Kepala Barantan lepas ekspor 4,02 ton daun Gulinggang ke Jepang

Pelepasan ekspor komoditas itu dilakukan Kepala Barantan, didampingi Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Achmad Ghozali dan sejumlah undangan lainnya.

"Kami berharap volume ekspor daun gulinggang ini dapat terus meningkat begitu juga dengan negara tujuannya, rasanya pasar China perlu dijajaki karena dikenal negara pengonsumsi herbal," ujar Ali.
Baca juga: Tabalong nomine nasional tanaman obat desa terpencil

Diketahui, ekspor daun gulinggang yang digunakan sebagai bahan obat herbal itu dipelopori pelaku usaha agribisnis asal Kalsel yakni PT Sarikaya Sega Utama yang tembus pasar ekspor di Jepang.

Menurut dia, data pada sistem otomasi perkarantinaan IQFAST di Banjarmasin tercatat hingga September 2019, ekspor daun gulinggang mencapai 115,6 ton.
Baca juga: FKH Balangan Ingin Miliki Kebun Tanaman Obat

"Kami optimistis ekspor tahun ini mampu melampaui total ekspor di tahun 2018 yang mencapai 171,1 ton sehingga terus mendorong berbagai pihak terlibat dalam penanaman daun gulinggang," ucapnya.
(Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Dijelaskan, kedatangannya dalam rangka kunjungan kerja, bertujuan mengapresiasi pelaku usaha dan sekaligus untuk memastikan layanan "jemput bola" atau pemeriksaan karantina di gudang pemilik.

"Kami ingin memastikan gudang maupun tempat lain yang digunakan sudah memenuhi standar karantina disamping menjajaki inovasi layanan lain yang dibutuhkan pelaku usaha," ungkapnya.
Baca juga: FKH Balangan Ingin Miliki Kebun Tanaman Obat

Ditekankan Jamil, sebelum diekspor petugas karantina telah melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik, guna memastikan kesehatan dan keamanan komoditas sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor.

"Tindakan karantina memastikan tidak ada hama penyakit sesuai dengan persyaratan sanitary and phytosanitary measures agreements.

Setelah itu dikeluarkan sertifikat sebagai jaminan dari otoritas karantina di Indonesia," ujar dia.

Selain pelepasan ekspor gulinggang, juga dilakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian asal tumbuhan dan turunannya yakni 135 ribu ton Palm Kernel Expeller (PKE) dengan tujuan Vietnam.

Kemudian 304,5 ton Palm Kernell Oil (PKO) tujuan China 201,6 ton karet lempengan tujuan India dan 40,365 meter kubik tujuan India dan total nilai ekonomi semua komoditas sebesar Rp547,5 miliar.

Pewarta: Ulul Maskuriah/Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019