Seluas 15 hektare lahan pertanian cabai Hiyung milik masyarakat di Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengan, Kabupaten Tapin hangus terbakar.
Akibat kebakararan hutan dan lahan tersebut di lahan pertanian cabai Hiyung tersebut, Petani pun mengalami kerugian miliyaran rupiah.
Junaidi, Sekertaris Desa Hiyung mengatakan, bahwa, titip api mulai terlihat di sekitar lahan pertanian cabai Hiyung sekitar pukul 13.00 Wita.
"Untuk kerugian perhektarnya Rp 120juta dikalikan 15 hektar jadi total sekitar 1,8 M, itu untuk saat ini harga cabai Hiyung Rp 60rb perkilogram," ujar Junaidi saat di komfirmasi via telpon, Jumat (13/9) pukul 23.50 Wita.
Saat di komfirmasi tersebut, Junaidi menjelaskan saat ini kondisi api sudah mulai padam sekitar 80 persen, namun pihaknya bersama tim satgas Karhutla dan relawan lainnya terus bersiaga.
"Ini kami terus bersiaga mengantisipasi timbulnya titip api lagi," ujarnya.
Sementara untuk kendala di lapangan dijelaskannya yakni lokasi titik api yang jauh dan tidak bisa dilalui dengan roda dua, harus menggunakan perahu.
Sementara itu, dari laporan Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Tapin melaporkan, hingga pukul 22.00 Wita ditemukan 27 titip api.
Ke 27 hotspot tersebut tersebut berada di Kecamatan Tapin Selatan 2 titik, Tapin Tengah 3 titik, Candi Laras Selatan 8 titik dan Candi Laras Utara 12 titik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Akibat kebakararan hutan dan lahan tersebut di lahan pertanian cabai Hiyung tersebut, Petani pun mengalami kerugian miliyaran rupiah.
Junaidi, Sekertaris Desa Hiyung mengatakan, bahwa, titip api mulai terlihat di sekitar lahan pertanian cabai Hiyung sekitar pukul 13.00 Wita.
"Untuk kerugian perhektarnya Rp 120juta dikalikan 15 hektar jadi total sekitar 1,8 M, itu untuk saat ini harga cabai Hiyung Rp 60rb perkilogram," ujar Junaidi saat di komfirmasi via telpon, Jumat (13/9) pukul 23.50 Wita.
Saat di komfirmasi tersebut, Junaidi menjelaskan saat ini kondisi api sudah mulai padam sekitar 80 persen, namun pihaknya bersama tim satgas Karhutla dan relawan lainnya terus bersiaga.
"Ini kami terus bersiaga mengantisipasi timbulnya titip api lagi," ujarnya.
Sementara untuk kendala di lapangan dijelaskannya yakni lokasi titik api yang jauh dan tidak bisa dilalui dengan roda dua, harus menggunakan perahu.
Sementara itu, dari laporan Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Tapin melaporkan, hingga pukul 22.00 Wita ditemukan 27 titip api.
Ke 27 hotspot tersebut tersebut berada di Kecamatan Tapin Selatan 2 titik, Tapin Tengah 3 titik, Candi Laras Selatan 8 titik dan Candi Laras Utara 12 titik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019