Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas mengharapkan, agar mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie tetap  menjadi penginspirasi, terutama bagi anak-anak "Banua" (daerah) atau provinsinya.

"Kita berharap, Kalsel ke depan yang kini berpenduduk empat juta jiwa lebih juga memunculkan banyak 'Habibie' baru untuk lebih memajukan negeri ini," tuturnya di Banjarmasin, Kamis sehubungan meninggal dunia Presiden RI ketika tersebut, 11 September 2019.

"Siapa yang tidak kenal dengan almarhum Habibie? Sebelumnya menjadi Wakil Presiden dan kemudian sebagai Presiden RI ketiga, masyarakat dunia sudah banyak mengenal almarhum," ujarnya menjawab Antara Kalsel.

Menurut pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, almarhum Habibie bisa sebagai "Bapak Referensi" di negeri yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia 1945.

Sebagai contoh pada masa Presiden Habibie lahir Undang Undangan Pers yang memberikan kebebasan bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, ujar mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel itu.

Begitu pula kran demokrasi di Indonesia tidak lagi tertutup atau tersumbat seperti masa-masa sebelum Presiden BJ Habibie, lanjut alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin bergelar sarjana hukum dan magister hukum tersebut.

Selain itu, tipekal atau sosok almarhum Habibie sesuai tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 Kemerdekaan Indonesia 2019 yaitu "Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Negara Maju" yang juga merupakan harapan bersama.

"Memang secara langsung, masyarakat Kalsel mungkin tidak banyak menikmati masa Presiden BJ Habibie, sebab mungkin pula karena masa jabatannya yang relatif singkat," lanjutnya.

"Tetapi secara tidak langsung, ketokohan BJ Habibie menjadi inspirasi dan memotivasi masyarakat Kalsel, untuk terus maju serta berkreatif," demikian Suripno Sumas sembari mengatakan turut berdukacita atas meninggalnya tokoh yang tiada duanya di Indonesia, dan sudah mendunia itu.

 

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019