Musibah kebakaran melanda Desa Banyu Tajun Dalam - Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan menghanguskan satu rumah dan satu rumah lagi hangus sebagian.

Aliansyah pemilik rumah yang terbakar menduga sumber api berasal dari tumpukan sampah yang tengah dibakar didekat bagian dapur rumah ditetangga yang tak berpenghuni alias kosong.

"Api kemungkinan berasal dari bekas penimbunan sampah, soalnya rumah disamping tempat kediaman saya kosong tidak ada penghuninya," ujar Aliansyah di Alabio, Sabtu.

Aliansyah menuturkan, pada Jumat malam sekitar pukul 23.45 wita dirinya tengah asyik sedang nonton acara di televisi diruang tamu.

Tiba-tiba, katanya, terasa hawa panas diruang tamunya ternyata ketika pintu dibuka rumah tetangganya milik almarhum Suriani terbakar.

Dirinya lantas menelpon BPK yang 20 menit kemudian baru tiba di lokasi rumahnya, untung sebagian bangunan rumahnya masih bisa diselematkan, sedangkan rumah tetangganya sudah ludes dilahap api.

Rumah milik Aliansyah hanya terbakar sekitar 40.persen yakni di bagian dapur dengan nilai kerugian akibat musibah kebakaran ini ditaksir sebesar Rp45 juta.

Baca juga: Udara Sampit masuk level berbahaya
Baca juga: Lahan Terbakar di HSU mencapai 58,5 hektar
Baca juga: Helikopter pemadam kebakaran hutan jatuh, tewaskan pilot
 
. (Eddy Abdillah)

Kepala desa Banyu Tajun Dalam, Utih Pansyah mengatakan, pihaknya selalu menghimbau warga untuk berhati-hati dalam melakukan pembakaran apa pun, termasuk tidak sebarangan membuang puntunh rokok yang masih menyala, karena di musim kemarau seperti saar ini api kecil bisa berpotensi menjadi api besar.

Ia juga menghimbau warga tidak membakar lahan karena sudah ada ketentuan peraturan perundang-undangan yang melarangnya sebab bisa mengakibatkan kabut asap hingga merembet kepemukiman.

Utih berharap musibah kebakaran yang terjadi di Desa Banyu Tajum Dalam gang Nelayan Rt.1 ini bisa menjadi pelajaran bagi warganya demikian pula bagi masyarakat Kabupaten HSU untuk tidak membakar apa pun kecuali memang sangat urgan, itu pun harus dijaga dan diawasi.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019