Karyawan/karyawati Sekretariat DPRD (Setwan) Kalimantan Selatan (Kalsel), baik berstatus pegawai negeri sipil atau PNS maupun honorer mendadak tes urine, Senin.

Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalsel Drs Haji Antung Mas Rozaniasyah ketika dikonfirmasi, membenarkan tes urine secara mendadak terhadap karyawan/karyawatinya tersebut, baik bagi mereka yang berstatus PNS maupun pegawai tidak tetap (PTT) atau honorer.
Baca juga: Syair bernuansa islami semarakan tahun baru hijriah

"Bukan cuma karyawan/karyawati yang kaget dengan tes urine secara mendadak, tetapi pada mulanya saya pun kaget," ujarnya menjawab Antara Kalsel melalui telepon seluler atau "hand phone" (hp).

"Saya sendiri baru mengetahui sesudah membaca surat dari Sekdaprov Kalsel Drs H Abdul Haris Makkie MSi yang menerangkan tes urine tersebut atas kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) provinsi setempat," lanjutnya.

Namun dia tidak menerangkan maksud dan tujuan tes urine tersebut dengan alasan hal itu urusan pimpinan, begitu juga hasilnya nanti, kecuali memperkirakan positif.
Baca juga: Kegiatan keagamaan warnai awal Tahun Baru Islam

"Kita berpikir positif saja, tes urine secara mendadak salah satu upaya pencegahan, bukan berarti ada terduga mengonsumsi narkoba," ujarnya.

"Sebab kalau sudah mengonsumsi narkoba, apalagi sampai kecanduan, selain berakibat pada kesehatan diri sendiri, juga bisa berdampak terhadap pekerjaan sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN)," lanjutnya.

Sebelumnya atau sekitar tiga tahun lalu semua karyawan/karyawati menjalani tes urine juga bekerja sama dengan BNN Provinsi Kalsel. "Tetapi tes urine ketika itu atas permintaan kita sendiri, dan alhamdulilah tidak ada yang terdeteksi," demikian HAM Rozaniasyah.
 

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019