Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan dana Rp2 miliar lebih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, untuk meningkatkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabuten tersebut.
Kepala BPBD Tanah Bumbu Eriyanto Rais, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik,Erwin Novikar, di Batulicin, Senin mengatakan, anggaran Rp2 miliar tersebut sebagai kebutuhan operasional anggota Sub Satgas 10 Tanah Bumbu yang dibentuk pada Agustus-Oktober 2019.
Baca juga: Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus bagi ilmu di Tanah Bumbu
"Anggota sub satgas karhutla 2019 di Tanah Bumbu mencapai 150 orang, yang terdiri atas TNI 50 orang, Polri 20 orang, BPBD 10 orang dan relawan dari masyarakat 70 orang," Erwin menjelaskan.
Dia mengatakan, masing-masing yang tergabung dalan Sub satgas tersebut akan menerima honor dari anggaran tersebut Rp145.000/orang setiap harinya dengan rincian Rp45.000 sebagai uang makan dan Rp100.000 uang lelah.
Baca juga: Polsek Batulicin amankan tiga pelaku pembakar lahan
Dalam tugas mereka harus siap sedia selama di lokasi yang rawan karhutla dalam 24 jam di beberapa posko karhutla yang sudah disiapkan oleh BPBD setempat.
Saat ini tim satgas karhutla Tanah Bumbu sudah melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan seluas 204,2 hektare yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di "Bumi Bersujud".
Baca juga: Polres Tanah Bumbu gagalkan peredaran miras lintas kabupaten
Wilayah yang paling rawan dengan kasus karhutla berada di Kecamatan Kusan Hilir, Batulicin, dan Kecamatan Satui.
"Kasus karhutla kali ini menurun hingga 50 persen dibandingkan periode 2018 dengan kasus kerhutla yang mencapai 376,6 hektare yang tersebar di seluruh kecamatan," pungkasnya.
Baca juga: BPBD tetapkan Tanah Bumbu siaga darurat bencana asap
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala BPBD Tanah Bumbu Eriyanto Rais, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik,Erwin Novikar, di Batulicin, Senin mengatakan, anggaran Rp2 miliar tersebut sebagai kebutuhan operasional anggota Sub Satgas 10 Tanah Bumbu yang dibentuk pada Agustus-Oktober 2019.
Baca juga: Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus bagi ilmu di Tanah Bumbu
"Anggota sub satgas karhutla 2019 di Tanah Bumbu mencapai 150 orang, yang terdiri atas TNI 50 orang, Polri 20 orang, BPBD 10 orang dan relawan dari masyarakat 70 orang," Erwin menjelaskan.
Dia mengatakan, masing-masing yang tergabung dalan Sub satgas tersebut akan menerima honor dari anggaran tersebut Rp145.000/orang setiap harinya dengan rincian Rp45.000 sebagai uang makan dan Rp100.000 uang lelah.
Baca juga: Polsek Batulicin amankan tiga pelaku pembakar lahan
Dalam tugas mereka harus siap sedia selama di lokasi yang rawan karhutla dalam 24 jam di beberapa posko karhutla yang sudah disiapkan oleh BPBD setempat.
Saat ini tim satgas karhutla Tanah Bumbu sudah melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan seluas 204,2 hektare yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di "Bumi Bersujud".
Baca juga: Polres Tanah Bumbu gagalkan peredaran miras lintas kabupaten
Wilayah yang paling rawan dengan kasus karhutla berada di Kecamatan Kusan Hilir, Batulicin, dan Kecamatan Satui.
"Kasus karhutla kali ini menurun hingga 50 persen dibandingkan periode 2018 dengan kasus kerhutla yang mencapai 376,6 hektare yang tersebar di seluruh kecamatan," pungkasnya.
Baca juga: BPBD tetapkan Tanah Bumbu siaga darurat bencana asap
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019