Pemerintah daerah dan pusat telah menyetujui empat proyek penanaman modal dalam negeri dan 55 proyek penanaman modal asing di Kalimantan Selatan yang mulai direalisasikan 2010.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Ratna Fatmawati di Banjaramasin, Kamis (10/2)  mengatakan, iklim investasi di Kalimantan Selatan yang cukup kondusif dengan infrastruktur yang terus dibenahi banyak menarik minat investor untuk menanamkan modal di daerah ini.

Selama 2010 penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang disetujui pemerintah berjumlah empat proyek dengan nilai investasi Rp956,5 miliar dan penanaman modal asing (PMA) sebanyak 55 proyek dengan nilai investasi 695,5 juta dolar AS.

Dari 59 proyek tersebut, kata Ratna, terdapat empat proyek cukup menonjol yang mulai realisasi yaitu pabrik baja PT Semeru Surya Steel di Kabupaten Tanah Laut.

Proyek PMDN senilai Rp100 miliar tersebut akan mampu menyerap sekitar 520 orang tenaga kerja.

"Dari total investasi tersebut telah terealisasi sektitar Rp6 miliar, karena perusahaan sedang mempersiapkan pembangunan fisik," katanya.

Selanjutnya, PT Meratus Mega Resources di Kabupaten Kotabaru dengan nilai investasi Rp26 miliar dengan realisasi investasi baru Rp520 juta.

PT Meratus Jaya Iron Steel dengan rencana investasi Rp588 miliar dan terealisasi Rp72,5 miliar lebih. Perusahaan PMDN ini akan menyerap tenaga kerja hingga 160 orang.

Terakhir perusahaan modal asing dengan nilai investasi yang cukup besar yaitu Rp2,2 triliun dan akan menyerap 2005 tenaga kerja.

Perusahaan baja PT Mandan Steel Industri Besi dan Baja tersebut kini mulai merealisasikan investasi hingga Rp140 miliar.

Menurut Ratna, sejak 2010 Kalsel ditetapkan sebagai kawasan prioritas pengembangan investasi nasional dalam kawasan regional bersama tujuh provinsi lainnya yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua.

Dengan demikian, hingga 2015 investasi yang bakal masuk ke Kalsel akan jauh lebih banyak, sehingga perlu didorong persiapan infrastruktur yang memadai, baik itu jalan, pelabuhan, listrik maupun air bersih.

Pada 2012, kata dia, bakal dikembangkan investasi budidaya ikan air tawar, rumput laut, ikan kerapu dan beberapa industri hilir pengolahan sawit dan karet.

"Menyambut program nasional tersebut yang telah dilakukan adalah melakukan pembenahan alur Barito yang kini bisa dilintasi 1x24 jam, jalan yang menghubungkan antar kabupaten di Kalsel dalam kondisi mulus," katanya.

Selain itu, kata dia, penambahan panjang landasan bandara Syamsudin Noor sehingga dapat didarati pesawat berbadan lebar.(B*C)

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011