KKebakaran lahan yang terjadi di kawasan Desa Bajayau, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), yang terjadi sekitar pukul 18.35 Wita meluas hingga membakar atap gedung SMPN 1 Daha Barat yang lokasinya berdekatan dengan lahan yang terbakar.

Kepala  Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik (BP Kesbangpol) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Efran di Kandangan mengatakan, begitu mendengar terjadi kebakaran lahan, beberapa relawan Pemadam Kebakaran (Damkar) lagnsung turun.

Namun, karena api cukup besar, membuat kebakaran cepat meluas hingga membuat bangunan SMPN yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran lahan, hampir terbakar.

Beruntung, dalam waktu sekitar satu jam, atau sekitar pukul 19.30 Wita, api di sekitar sekolah bisa dipadamkan, sehingga kebakaran hanya mengenai atapnya saja, tidak sampai ke seluruh bangunan sekolah.

Beberapa petugas Damkar, yang berhasil dihubungi Antara dari lokasi kejadian melaporkan, saat ini, api yang berada di sekitar kawasan bangunan sekolah, sudah berhasil dipadamkan.

Baca juga: Butuh dua jam penanganan karhutla Armada PT SLS bantu pemadaman

Namun, api yang di daerah lain, masih menyala, dan hingga pukul 21:00 Wita, api masih menyala di beberapa titik.

Saat ini, bBanyak armada pemadam baik dari BPK yang ada di wilayah Daha dan sekitarnya terus berdatangan, termasuk dari Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik (BP Kesbangpol) HSS juga sudah juga meluncur ke lokasi.

Kendala lain yang dihadapi para relawan adalah jalanan yang sempit dan berlubang, sekaligus jarak yang jauh menuju lokasi kebakaran.

"Kebakaran lahan, hingga merusak fasilitas publik berupa sekolah ini baru pertama kali terjadi," katanya.

Saat ini, para relawan pemadam kebakaran, sedang berupaya melakukan pemblokiran untuk lahan yang mengelilingi sekolah, dengan tujuan agar kebakaran lahan tidak meluas dan kembali membakar bangunan yang ada.

Baca juga: Pemkab HSS intensifkan penanganan karhutla

Lahan di wilayah Daha dengan mayoritas adalah lahan rawa, sehingga rentan terjadi, kebakaran.

Berdasarkan data, sebagian besar karena faktor kesalahan manusia mulai dari membuang puntung rokok sembarang ataupun sengaja membuka lahan untuk pertanian atau perkebunan.

Beberapa warga mengungkapkan, mereka sering khawatir, kebakaran lahan yang sering terjadi akan merembet ke pemukiman dan fasilitas publik.

Selain itu, kualitas udara yang memburuk akibat asap, juga mulai  mengganggu kesehatan pernafasan.

Beberapa warga menyayangkan perilaku membakar lahan tak bertanggung jawab yang masih terjadi, dan mengharapkan ada sanksi tegas bagi yang melakukan pembakaran.
Baca juga: HSS siaga darurat bencana kebakaran lahan dan hutan

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019