Warga Kota Palu, Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir dihebohkan video rekaman suara misterius di kawasan eks tsunami di Teluk Palu Kelurahan Besusu yang beredar luas melalui media sosial.
Adalah Muhammad Fachri, mahasiswa Universitas Tadulako yang tidak sengaja mengabadikan rekaman mirip suara teriakan dan jeritan dalam video story WhatssApp miliknya pada Minggu (18/8) petang.
Baca juga: Warga Muning Baru Diteror Penembak Misterius
"Suara itu saya pastikan dan jamin asli. Bukan rekayasa. Saya siap bertanggungjawab. Tidak seperti yang dikatakan sebagian netizen bahwa suara dalam video itu hoax," tegasnya saat diinterview sejumlah jurnalis di Sekretariat Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) Kota Palu, Senin sore.
Ia menceritakan video dalam story WA tersebut ia ambil pada pukul 18.22 Wita. Saat itu ia tengah duduk-duduk bersantai menikmati senja di salah satu cafe di kawasan eks tsunami di kawasan Patung Kuda belakang Hotel Palu Golden bersama rekannya Rudini Ruslan.
Baca juga: Hati-hati ke luar malam di Barabai, ada teror pria misterius berparang
"Saya buat dua video story. Pertama story instagram (IG) dan video ke dua di story WA. Kalau story IG tidak ada suara itu, hanya suara ombak laut. Nanti video yang ke dua di story WA baru terdengar suara itu," ujarnya.
Ia sendiri mengaku belum sadar dengan suara tersebut. Saat Rudini memberitahu ada kejanggalan dalam video story WA nya baru ia sadar.
Sebab maksud ia menggunggah status video untuk akun media sosial IG dan WA nya itu hanya untuk memperbarui keberadaan dan aktivitasnya saat itu.
Baca juga: Kernet Truk Menghilang Misterius
"Saya sangat menyayangkan tuduhan-tuduhan bahwa suara pada videoku itu hoax tanpa mengklarifikasi kepada saya kebenarannya," ucapnya menyayangkan.
Senada dengannya, rekan Fachri, Rudini Ruslan yang saat itu bersamanya menyatakan siap bertanggungjawab jika video tersebut hoax. Ia berani bersumpah jika video itu bukan rekayasa.
Baca juga: BNPB adakan susur desa-desa rawan tsunami pesisir selatan Jawa
"Silakan periksa videonya, asli atau rekayasa. Saya siap bertanggungjawab. Jangan menuduh kami menyebarkan video hoax tapi tidak mengonfirmasi atau meminta klarifikasi kepada kami," katanya.
Dalam video tersebut terdengar suara mirip teriakan dan jeritan. Padahal suasana di kawasan tersebut saat itu sedang sepi. Tidak banyak aktivitas manusia dan kendaraan di sekitar situ.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Adalah Muhammad Fachri, mahasiswa Universitas Tadulako yang tidak sengaja mengabadikan rekaman mirip suara teriakan dan jeritan dalam video story WhatssApp miliknya pada Minggu (18/8) petang.
Baca juga: Warga Muning Baru Diteror Penembak Misterius
"Suara itu saya pastikan dan jamin asli. Bukan rekayasa. Saya siap bertanggungjawab. Tidak seperti yang dikatakan sebagian netizen bahwa suara dalam video itu hoax," tegasnya saat diinterview sejumlah jurnalis di Sekretariat Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) Kota Palu, Senin sore.
Ia menceritakan video dalam story WA tersebut ia ambil pada pukul 18.22 Wita. Saat itu ia tengah duduk-duduk bersantai menikmati senja di salah satu cafe di kawasan eks tsunami di kawasan Patung Kuda belakang Hotel Palu Golden bersama rekannya Rudini Ruslan.
Baca juga: Hati-hati ke luar malam di Barabai, ada teror pria misterius berparang
"Saya buat dua video story. Pertama story instagram (IG) dan video ke dua di story WA. Kalau story IG tidak ada suara itu, hanya suara ombak laut. Nanti video yang ke dua di story WA baru terdengar suara itu," ujarnya.
Ia sendiri mengaku belum sadar dengan suara tersebut. Saat Rudini memberitahu ada kejanggalan dalam video story WA nya baru ia sadar.
Sebab maksud ia menggunggah status video untuk akun media sosial IG dan WA nya itu hanya untuk memperbarui keberadaan dan aktivitasnya saat itu.
Baca juga: Kernet Truk Menghilang Misterius
"Saya sangat menyayangkan tuduhan-tuduhan bahwa suara pada videoku itu hoax tanpa mengklarifikasi kepada saya kebenarannya," ucapnya menyayangkan.
Senada dengannya, rekan Fachri, Rudini Ruslan yang saat itu bersamanya menyatakan siap bertanggungjawab jika video tersebut hoax. Ia berani bersumpah jika video itu bukan rekayasa.
Baca juga: BNPB adakan susur desa-desa rawan tsunami pesisir selatan Jawa
"Silakan periksa videonya, asli atau rekayasa. Saya siap bertanggungjawab. Jangan menuduh kami menyebarkan video hoax tapi tidak mengonfirmasi atau meminta klarifikasi kepada kami," katanya.
Dalam video tersebut terdengar suara mirip teriakan dan jeritan. Padahal suasana di kawasan tersebut saat itu sedang sepi. Tidak banyak aktivitas manusia dan kendaraan di sekitar situ.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019