Gay atau perilaku seks menyimpang di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dinilai semakin merajalela sehingga harus diatasi secara serius, kata Direktur Ekskutif LSM Sirih Besar, Sofiar Fauzi.

"Kasus oknum guru dan siswa yang melakukan hubungan sesama jenis adalah satu dari sekian banyak perilaku menyimpang lainnya yang belum terungkap," ujarnya di Tanjungpinang, Rabu.

Sofi mengemukakan kasus pemuda berperilaku seks menyimpang itu bukan pertama kali terjadi di Tanjungpinang. Kasus seperti itu beberapa kali terjadi di Tanjungpinang.

"Dalam sejumlah kasus yang kami tangani, korban potensial menjadi pelaku," ucapnya.

Mereka memiliki komunitas gay, meski dalam mencari mangsa dilakukan sendiri-sendiri, baik di luar rumah, di tempat yang tertutup. "Untuk menembus ini sangat sulit, karena sangat rapi," katanya.

Ia mengatakan perilaku seks menyimpang harus mendapat perhatian bersama, terutama dari pihak keluarga. Satu-satunya jalan untuk membentengi anak dari perilaku menyimpang yakni memperkuat iman dan taqwa anak tersebut.



   


Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anaknya, dan dapat memberi contoh yang baik.

"Perkuat nilai-nilai agama dalam lingkungan keluarga, satu-satunya jalan untuk membentengi anak-anak dari perilaku seks menyimpang dan penyakit masyarakat lainnya," tuturnya.

Sofi mengatakan orang tua tidak dapat menyerahkan sepenuhnya persoalan yang menyangkut perilaku anak itu kepada pihak sekolah maupun kampus. Pihak sekolah hanya memberi stimulus dalam beberapa jam setiap hari, sementara pelajar dan mahasiswa lebih banyak berada di rumah dan lingkungan bermain.

"Ini problem serius anak bangsa yang harus diselesaikan," katanya.

PD, oknum guru di salah satu SMK Tanjungpinang, dalam wawancara eksklusif enggan membeberkan aktivitas menyimpangnya. Ia mengaku sebagai seorang pria normal, yang hanya kadang-kadang menyukai pria.

Padahal ia mengaku sudah lebih 10 kali berhubungan intim dengan siswanya sendiri. "Posisi saya sebagai wanita, kalau A sebagai pria," kata PD.

PD mengatakan tidak pernah masuk dalam komunitas gay. Dia juga mengaku tidak pernah berhubungan dengan pria lainnya. "Saya hanya berhubungan dengan A," katanya.*

Baca juga: Polda Kalsel kerahkan mobil patroli tanggulangi karhutla
Baca juga: BNNK HSU bakal lakukan penyuluhan ke semua desa
Baca juga: Karhutla Kalsel mendapat perhatian khusus dari Mabes Polri
 

Pewarta: Nikolas Panama

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019