Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali menyatakan, kotanya harus benar-benar memperbaiki trotoar jalan dan drainase untuk bisa menuju sebagai kota pariwisata dunia, minimal berstandar layaknya kota-kota di Provinsi Bali.

Dia mengungkapkan, di Banjarmasin, Senin, pada kunjungan kerja komisinya ke kota-kota di Provinsi Bali pekan tadi, di mana Bali sebagai tujuan wisata dunia memiliki fasilitas pejalan kaki dan drainase yang sangat bagus.

"Banjarmasin harus mencontoh fasilitas pejalan kaki dan drainase di kota-kota Bali tersebut, karena Banjarmasin bertekad akan menjadi kota pariwisata, yakni, sebagai kota sungai terbaik di Indonesia," ujarnya.

Menurut politisi Golkar ini, untuk menjual objek pariwisata agar laku di mata dunia, Banjarmasin harus sudah sangat siap dalam promosi, di antaranya memiliki fasilitas infrastruktur yang mempuni, baik jalan, trotoar dan drainase.

Baca juga: Jamaah haji tertua asal Banjarmasin wafat
"Sekarang kita membangun trotoar yang baik di jalan protokol A Yani, ini harus dilanjutkan ke jalan protokol lainnya," tutur Matnor Ali.

Misalnya, kata dia, di Jalan Sutoyo S, Jalan Brigjen Hasan Basri, Jalan Lambung Mangkurat dan jalan Samudra yang merupakan jalan protokol atau jalan negara.

"Jalan-jalan strategis ini harus benar-benar direhabilitasi trotoar dan drainasenya, ini harus jadi prioritas kedepan," katanya.

Karena para wisatawan itu, ucap Matnor Ali, kalau berkunjung kesuatu daerah, akan lebih suka berjalan jalan kaki untuk menikmati suasana sebuah kota tersebut, seperti pemandangan di kota Bali.

Sehingga, ucap dia, tidak hanya objek wisata saja yang dibenahi dengan baik, namun juga fasilitas di jalan umum harus memiliki standar layak dengan suasana yang indah dan nyaman, juga memiliki standar bagi disabilitas.
Baca juga: Polsek Banteng bagi daging kurban gunakan plastik ramah lingkungan

"Karena kalau sudah menjadi kota wisata dunia, keuntungannya sangat besar sekali tidak hanya meningkatkan ekonomi daerah dan rakyat, namun juga sumber dana pembangunan akan besar didapat pemerintah kota," tuturnya.

Umpamanya di Kabupaten Badung, Bali yang memiliki objek wisata pantai Kuta, lanjut Matnor Ali, untuk pendapatan asli daerahnya mencapai Rp1 triliun.

"Kalau total APBD-nya itu mencapai Rp3 triliun lebih, kan luar biasa sebagai daerah pariwisata," ucapnya.

Menurut dia, Banjarmasin yang hanya memiliki APBD total Rp1,7 triliun karena tidak memiliki kekayaan alam sebagai sumber pendapatannya patut untuk mencontoh keberhasilan Kabupaten Badung, Bali tersebut untuk bisa menggali potensi pendapatan asli daerah besar lewat pariwisata.

"Daerah kita bisa menjadi kota tujuan pariwisata dunia, karena memiliki keunikan sebagai kota seribu sungai, bagaimana mengolahnya saja lagi dengan baik dan menarik, jangan sampai mengecewakan, salah satunya segala fasilitasnya penunjangnya di perbaiki memenuhi standar, trotoar, drainase dan jalan," pungkasnya.
Baca juga: Banjarmasin perlu tiru Bali beri uang saku penunggu pasien
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019