oleh Yose Rizal

Banjarbaru, (Antara) - Pemeliharaan saluran irigasi Riam Kanan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diminta jangan dengan cara manual guna menghambat pertumbuhan gulma dan tumbuhan air lainnya.

Wakil Ketua Asosiasi Kelompok Perikanan Budidaya Kabupaten Banjar Suhadi di Banjarbaru, Jumat mengatakan, cara manual menggunakan tenaga manusia mengambil gulma dari saluran irigasi tidak efektif.

"Kami sudah beberapa kali mencoba cara manual menurunkan ratusan orang untuk mengambil gulma dari dalam saluran irigasi, tetapi cara itu tidak efektif karena gulma tumbuh lagi dalam waktu relatif singkat," ujarnya.

Permintaan itu disampaikan terkait pemeliharaan irigasi dengan cara manual yang dilakukan Kementerian PU melalui Ditjen Sumber Daya Air yang dilapangan dilaksanakan Dinas PU Kalsel bersama Dinas PU Kabupaten Banjar.

Sesuai jadwal, pemeliharaan irigasi dimulai 13-23 Mei 2013 dengan cara menurunkan puluhan tenaga kerja untuk mengambil dan mengumpulkan gulma di sepanjang saluran primer irigasi yang mencapai 24 kilometer.

Menurut Suhadi, pihaknya meminta pembersihan gulma di sepanjang saluran irigasi dilakukan menggunakan alat berat yang diturunkan ke dalam saluran irigasi dilengkapi pemotong yang bekerja memotong tumbuhan air tersebut. "Pemotong yang dipasang di alat berat bisa langsung memotong gulma hingga ke akarnya sehingga pembersihan lebih efektif menggunakan alat dari pada manual menurunkan tenaga kerja untuk mengambil gulma," ungkapnya.

Dikatakan, selain lebih efektif, pembersihan menggunakan alat berat juga tidak membutuhkan waktu lama sehingga tidak berdampak terhadap pelanggan PDAM Intan Banjar yang kesulitan air karena pasokan terganggu. "Kami hanya perlu waktu satu hingga dua hari untuk membersihkan saluran dari gulma dan alat beratnya bisa disewa per jam tetapi bisa difungsikan maksimal memotong gulma dari dalam saluran irigasi," ujarnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Kabupaten Banjar M Ikhsan mengatakan, pihaknya tidak bisa mengikuti permintaan asosiasi karena petunjuk teknis pemeliharaan irigasi ditetapkan secara manual.

"Pemeliharaan ini merupakan pemeliharaan rutin dan sesuai petunjuk teknis harus dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia sehingga permintaan asosiasi tidak bisa dipenuhi," kata dia.

Namun, kata dia, permintaan tersebut bisa dipertimbangkan pada jadwal pemeliharaan rutin selanjutnya yang dijadwalkan dua bulan sekali atau saat pemeliharaan berkala yang dilakukan setiap enam bulan sekali.

Sementara itu, dampak pemeliharaan irigasi yang menurunkan ketinggian air di sepanjang saluran irigasi membuat 25.848 pelanggan PDAM Intan Banjar tidak mendapat pasokan air bersih selama kegiatan.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013