Oleh Yose Rizal

Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik)Provinsi Kalimantan Selatan, Ngadimun mengatakan, kecil kemungkinan kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)dan sederajat bocor.


"Kecil kemungkinan kunci jawaban soal UN sampai bocor sehingga kalau ada pihak yang membocorkan dipastikan kunci jawaban itu tidak benar, jadi hendaknya jangan dipercaya," ujarnya di Banjarbaru, Selasa.

Pernyataan orang nomor satu di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel itu menanggapi dugaan kebocoran kunci jawaban soal ujian nasional yang diduga dilakukan oknum kepala Madrasah Aliyah (MA) di Kota Banjarbaru.

Menurut dia, kunci jawaban soal UN hanya dipegang lembaga terkait di tingkat pusat baik Balitbang maupun Puspendik Kemendikbud sehingga bisa dipastikan kunci jawaban yang diduga bocor adalah palsu.

"Kunci jawaban soal dipegang Balitbang dan Puspendik Kemendikbud di Jakarta sehingga tidak mungkin kunci jawaban soal UN sampai bocor. Jadi jangan dipercaya kalau ada kunci jawaban yang beredar," pesannya.

Disisi lain, kata dia, paket soal ujian terdiri dari 20 variasi soal dan jawaban yang dibagikan kepada 20 peserta ujian dalam satu ruangan sehingga kalau pun bocor maka sulit menentukan mana kunci jawaban yang bocor.

Selain itu, setiap soal dilengkapi kode khusus sehingga sulit bagi siapa pun mendapatkan kunci jawaban karena banyaknya variasi soal ujian yang disiapkan bagi seluruh peserta UN di Indonesia.

"Variasi soalnya mencapai 20 variasi sehingga sulit menentukan kunci jawaban soal mana yang bocor dan setiap soal juga dilengkapi kode khusus sehingga tidak bisa dijawab sembarangan," jelasnya.

Menyikapi dugaan bocornya kunci jawaban soal UN mata pelajaran Ekonomi dan Bahasa Inggris yang diduga dilakukan delapan oknum kepala Madrasah Aliyah di Banjarbaru, pihaknya masih menunggu laporan pihak terkait.

"Pengawasan Un dilakukan berjenjang dari panitia tingkat kabupaten dan kota termasuk dari dinas pendidikan setempat sehingga kami masih menunggu laporan dari pihak-pihak terkait untuk menentukan sikap," ujarnya.

Koordinator pengawas UN Kalsel Hadin Muhjad juga mengatakan, dugaan kebocoran kunci jawaban soal UN tidak mungkin karena hanya pihak berwenang di pusat yang mengetahui kunci jawabannya.

"Kami hanya menjalankan tugas memindai lembar jawaban komputer (LJK) peserta UN kemudian mengirim ke pusat dalam bentuk disc dan kunci jawaban di pegang orang pusat sehingga tidak mungkin kunci jawaban bocor," katanya.

Sebelumnya, Selasa (22/4) dinihari sekitar pukul 00.30 Wita anggota intel Polda Kalsel dibantu anggota Polres Banjarbaru mengamankan delapan oknum kepsek MA yang diduga membocorkan kunci jawaban soal UN.

Delapan oknum kepsek MA yang diamankan di mapolres untuk dimintai keterangan berinisial AW yang menjabat kepsek MA Darul Ilmi, Sup kepsek MA Nurul Hikmah, Tri kepsek MA Misbahul Munir.

Kemudian kepsek MA Zam-Zam Zailani Ari, Fau kepsek MA Al Falah Putra, Adh kepala bagian kurikulum Al Falah Putri, Rid kepsek MAN 1 Bangkal Kecamatan Cempaka Banjarbaru dan kepsek MA Miftahul Khairiyah berinisial Hus.

  "Status seluruh oknum kepsek yang diamankan masih sebagai saksi dan kami masih mengembangkan kasus untuk mengungkap motif dugaan membocorkan jawaban soal ujian itu," ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Budi Santoso.   

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013