Bupati Banjar Khalilurrahman mempromosikan Pasar Terapung di Jakarta melalui Festival Banjar 2019 yang digelar selama tiga hari sejak Jumat (19/7) hingga Ahad (21/7) diikuti kabupaten dan kota di Kalsel.
Siaran pers Dinas Kominfo Banjar diterima Antara, Ahad di Martapura, kegiatan yang digagas Pemprov Kalsel dan Kementerian Luar Negeri tersebut dhadiri oleh Bupati Banjar Khalilurrahman dan rombongan.
"Festival Banjar ini sangat bagus dan bisa dijadikan sarana mengenalkan budaya Banjar termasuk budaya Pasar Terapung Lok Baintan kepada wisatawan baik nasional maupun internasional," ujar bupati.
Baca juga: Apam Barabai dan Batandik pukau para Duta Besar
Menurut bupati yang didampingi istri sekaligus Ketua TP PKK Banjar Raudhatul Wardiyah, Pasar Terapung di Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk masih tetap lestari dengan budaya di atas sungainya.
Ditekankan, budaya berjualan diatas Sungai Barito menggunakan jukung atau perahu tanpa mesin akan terus dikembangkan sebagai daya tarik alam bagi Kabupaten Banjar agar bisa menarik minat wisatawan.
"Kami berharap dengan semakin dikenalnya budaya Banjar melalui festival khususnya Pasar Terapung, maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Banjar," ucap bupati.
Sementara itu, fastival yang cukup menarik minat pengunjung diisi berbagai budaya khas Banjar seperti Pasar Terapung dan tari-tarian juga pameran kerajinan hingga sajian kuliner khas Banjar.
Baca juga: Desain warna alami paling diminati pada festival sasirangan
Kegiatan dimulai Jumat (19/7) dibuka Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir di Halaman Museum Nasional dan pengunjung disuguhi berbagai atraksi budaya Banjar.
Diantaranya atraksi reflika Pasar Terapung lengkap dengan armada perahu atau jukung, reflika gelaran aruh adat Dayak Meratus serta berbagai penampilan seni dan budaya dari 13 kabupaten dan kota.
Kemudian, Sabtu (20/7) juga digelar atraksi kesenian dan budaya Banjar dan Dayak Meratus, halal bihalal warga Banjar, bazaar dan expo yang diikuti oleh 13 kabupaten dan kota se Kalimantan Selatan.
Sedangkan Ahad diisi parade reflika pasar terapung yang dimulai dari halaman Museum Nasional menuju Bundaran HI yang menjadi area Car Free Day sehingga sangat banyak yang menyaksikan budaya Banjar.
Baca juga: Kontingen HSS tarik perhatian pengunjung pawai budaya CFD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Siaran pers Dinas Kominfo Banjar diterima Antara, Ahad di Martapura, kegiatan yang digagas Pemprov Kalsel dan Kementerian Luar Negeri tersebut dhadiri oleh Bupati Banjar Khalilurrahman dan rombongan.
"Festival Banjar ini sangat bagus dan bisa dijadikan sarana mengenalkan budaya Banjar termasuk budaya Pasar Terapung Lok Baintan kepada wisatawan baik nasional maupun internasional," ujar bupati.
Baca juga: Apam Barabai dan Batandik pukau para Duta Besar
Menurut bupati yang didampingi istri sekaligus Ketua TP PKK Banjar Raudhatul Wardiyah, Pasar Terapung di Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk masih tetap lestari dengan budaya di atas sungainya.
Ditekankan, budaya berjualan diatas Sungai Barito menggunakan jukung atau perahu tanpa mesin akan terus dikembangkan sebagai daya tarik alam bagi Kabupaten Banjar agar bisa menarik minat wisatawan.
"Kami berharap dengan semakin dikenalnya budaya Banjar melalui festival khususnya Pasar Terapung, maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Banjar," ucap bupati.
Sementara itu, fastival yang cukup menarik minat pengunjung diisi berbagai budaya khas Banjar seperti Pasar Terapung dan tari-tarian juga pameran kerajinan hingga sajian kuliner khas Banjar.
Baca juga: Desain warna alami paling diminati pada festival sasirangan
Kegiatan dimulai Jumat (19/7) dibuka Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir di Halaman Museum Nasional dan pengunjung disuguhi berbagai atraksi budaya Banjar.
Diantaranya atraksi reflika Pasar Terapung lengkap dengan armada perahu atau jukung, reflika gelaran aruh adat Dayak Meratus serta berbagai penampilan seni dan budaya dari 13 kabupaten dan kota.
Kemudian, Sabtu (20/7) juga digelar atraksi kesenian dan budaya Banjar dan Dayak Meratus, halal bihalal warga Banjar, bazaar dan expo yang diikuti oleh 13 kabupaten dan kota se Kalimantan Selatan.
Sedangkan Ahad diisi parade reflika pasar terapung yang dimulai dari halaman Museum Nasional menuju Bundaran HI yang menjadi area Car Free Day sehingga sangat banyak yang menyaksikan budaya Banjar.
Baca juga: Kontingen HSS tarik perhatian pengunjung pawai budaya CFD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019