Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Partai Persatuan Pembangunan, Nasrullah AR, menilai terjadinya bencana banjir karena ulah manusia.

"Padahal Allah swt sudah mengingkatkan dalam Al Qur`an, tapi manusia lalai dan tidak mematuhi," tandasnya berkaitan dengan bencana banjir yang kini melanda beberapa kabupaten di Kalsel.

Sebagai contoh pengrusakan lingkungan atau kawasan hutan, sehingga menimbulkan bencana banjir, lanjutnya menjawab wartawan yang tergabung dalam Journalist Parliament Community (JPC) Kalsel.

Sebab itu, politisi muda PPP yang terkenal "vokal" tersebut, kurang sependapat kalau bencana banjir yang belakangan melanda berbagai daerah, karena memang fenomena alam.

"Karena fenomena alam itu pada dasarnya sebab-akibat dari ulah manusia, seperti penebangan hutan, kegiatan pertambangan, serta pembangunan rumah kaca dan lainnya yang berdampak kerusakan lingkungan," lanjutnya.

Contoh lain ulah manusia yang membuat kerusakan lingkungan, yaitu membuang limbah atau sampah seenaknya yang berdampak pada pendangkalan sungai serta tidak berfungsinya sistem drainase, tambahnya.

Dengan mengutip keterangan pendahulunya, ia mengungkapkan, sebelum keberadaan kegiatan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel hampir tak ada bencana banjir sebesar seperti belakangan ini.

"Tapi pascakegiatan HPH sekitar tahun 1990-an, bencana banjir besar mulai melanda Banua Anam yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Kabupaten Tabalong," ungkapnya.

"Kemudian kerusakan alam makin diperparah dengan kegiatan pertambangan batu bara, sehingga tak ada lagi kawasan tangkapan air/pengendali banjir dan bencana banjirpun hampir menjadi langganan tiap tahun," lanjutnya.

Pasalnya, lanjut mantan pegiat LSM itu, rehabilitasi lahan, baik berupa penghutanan kembali (reboisasi) maupun reklamasi (penutupan lahan pascatambang), tak seimbang dengan eksploitasi sumber daya alam.

"Selama pengrusakan alam atau kawasan hutan tetap berlangsung, maka selama itu pula bencana banjir selalu mengancam masyarakat daerah tersebut dan sekitaranya," demikian Nasrullah. 

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013