Oleh: ulul Maskuriah
Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia, Djumadri di Banjarmasin, Selasa mengatakan, pada awal 2013 arus bongkar muat barang telah mencapai 30 ribu teus naik dibanding 2012 sebanyak 28 ribu teus.
"Ada kenaikan arus kedatangan barang ke Kalsel hingga 20 persen lebih," kata Jumadri.
Menurut Jumadri dalam satu terus atau satu kontainer sama dengan berat 30 ton barang-barang kebutuhan pokok.
Kenaikan arus barang masuk ke Kalsel tersebut, selain karena alur Barito yang lancar, juga terjadi peningkatan kebutuhan warga Kalsel dalam berbagai sektor.
Menurut dia, paling banyak barang masuk ke Kalsel adalah garmen atau pakaian, baik jadi maupun berupa kain, kemudian barang elektronik serta kebutuhan pokok baik itu beras, gula dan lainnya.
Meningkatnya jumlah barang yang masuk ke Kalsel, membuat lapangan depo kontainer di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin semakin sesak, sehingga harus segera dicarikan solusinya.
"PT Pelindo sudah berencana melakukan pelebaran kembali terminal depo kontainer sehingga tidak terjadi penumpukan, apalagi ke depan deprediksi arus barang semakin meningkat tajam," katanya.
Beruntung, beberapa perusahaan pelayaran seperti PT Meratus kini sudah membangun depo sendiri, sehingga bisa mengurangi kepadatan.
Saat ini, tambah dia, terpaksa pihaknya menambah tumpukan kontainer di Depo dari sebelumnya hanya tiga tumpukan, kini menjadi lima tumpukan.
"Jadi sekarang, kontainer kita susun menjadi lima tumpuk, sehingga lapangannya cukup," katanya.
Menurut Djumadri, saat ini terdapat enam group karyawan bongkar muat, di mana masing-masing group sebanyal k 50 orang.
Sementara, perusahaan bongkar muat di Kalsel kini telah mencapai 70 perusahaan, namun yang aktif tinggal 30 perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Arus bongkar muat barang di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Kalimantan Selatan meningkat signifikan seiring dengan kelancaran alur Barito dalam beberapa tahun terakhir.
Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia, Djumadri di Banjarmasin, Selasa mengatakan, pada awal 2013 arus bongkar muat barang telah mencapai 30 ribu teus naik dibanding 2012 sebanyak 28 ribu teus.
"Ada kenaikan arus kedatangan barang ke Kalsel hingga 20 persen lebih," kata Jumadri.
Menurut Jumadri dalam satu terus atau satu kontainer sama dengan berat 30 ton barang-barang kebutuhan pokok.
Kenaikan arus barang masuk ke Kalsel tersebut, selain karena alur Barito yang lancar, juga terjadi peningkatan kebutuhan warga Kalsel dalam berbagai sektor.
Menurut dia, paling banyak barang masuk ke Kalsel adalah garmen atau pakaian, baik jadi maupun berupa kain, kemudian barang elektronik serta kebutuhan pokok baik itu beras, gula dan lainnya.
Meningkatnya jumlah barang yang masuk ke Kalsel, membuat lapangan depo kontainer di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin semakin sesak, sehingga harus segera dicarikan solusinya.
"PT Pelindo sudah berencana melakukan pelebaran kembali terminal depo kontainer sehingga tidak terjadi penumpukan, apalagi ke depan deprediksi arus barang semakin meningkat tajam," katanya.
Beruntung, beberapa perusahaan pelayaran seperti PT Meratus kini sudah membangun depo sendiri, sehingga bisa mengurangi kepadatan.
Saat ini, tambah dia, terpaksa pihaknya menambah tumpukan kontainer di Depo dari sebelumnya hanya tiga tumpukan, kini menjadi lima tumpukan.
"Jadi sekarang, kontainer kita susun menjadi lima tumpuk, sehingga lapangannya cukup," katanya.
Menurut Djumadri, saat ini terdapat enam group karyawan bongkar muat, di mana masing-masing group sebanyal k 50 orang.
Sementara, perusahaan bongkar muat di Kalsel kini telah mencapai 70 perusahaan, namun yang aktif tinggal 30 perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013