Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan sudah meraih delapan kali predikat laporan keuangan terbaik dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) hingga tahun buku 2018.

Pabrik air minum milik pemerintah kota tersebut sudah sejak 2010 hingga 2018 meraih WTP dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan sistem Standar Akuntan Keuangan- Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) atau evaluasi kinerja oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Menurut Direktur Utama PDAM Bandarmasih Ir Yudha Ahmadi, di Banjarmasin, Kamis, pihaknya baru saja mendapatkan penghargaan untuk laporan keuangan tahun buku 2018 dengan predikat opini WTP.

Dikatakan dia, pada penilaian laporan keuangan tahun buku 2018 tersebut ada peningkatan tiga poin atas penilaian laporan keuangan PDAM Bandarmasih tahun buku tahun 2017, yakni, dari 64.00 poin menjadi 67.10 poin.

Karena, ujar Yudha, PDAM Bandarmasih mengalami peningkatan laba pada tahun 2018, yakni, total Rp22,5 miliar, dari sebelumnya tahun 2017 sebesar Rp13,6 miliar.

Baca juga: PDAM Bandarmasih dapatkan prestasi laporan keuangan terbaik ke delapan

Di mana ini, ucap Yudha, akan menjadi penambah motivasi dalam kualitas kerja karyawan agar terus mempertahankannya.

Ada yang membanggakan pula dari penilaian kinerja tahun 2018 lalu yang diaudit Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) bahwa tingkat kesehatan perusahaan ada bergerak naik pula penilaiannya.

"Memang peningkatannya hanya 0,01, dari nilai 3,65 pada tahun 2017 menjadi 3,66 pada tahun 2018," bebernya.

Dijelaskan dia, adanya peningkatan nilai ini disebabkan kenaikan aspek keuangan sebesar 0,05 persen, yakni, peningkatan Return On Equity (ROE), diikuti aspek adminitrasi atas biaya resiko biaya diklat terhadap pegawai.

Sementara itu, kata Yudha, untuk cakupan pelayanan PDAM saat ini sudah mencapai 99,98 persen dari total penduduk di ibu kota provinsi ini sebanyak 743.260 jiwa.

Untuk pelanggan yang aktif hingga kini sebanyak 174.772 Sambungan Rumah (SR), dari semua itu sebanyak 1.986 SR dari pemasangan hibah air minum APBN perkotaan, sebanyak 11.248 SR dari AUSAID.

"Jadi sebanyak 161.538 SR berasal dari pelanggan reguler PDAM," pungkasnya.

Baca juga: Switzerland to train PDAM staff in water management
Baca juga: DPRD Banjarmasin dorong PDAM beralih status jadi BUMD

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019