Puluhan siswa tingkat Sekolah Dasar berjejal tidak sabar menaiki bus yang akan membawa mereka mengunjungi area persawahan di Desa Halangan Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong.
Para siswa ini tergabung di Kelas Planet Sains Inkuiri yang diselenggarakan oleh Komunitas Guru Sains ABCDE binaan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).
Penanggungjawab kegiatan Devi mengatakan, selain kegiatan ruang, memecahkan masalah hingga membuat proyek penelitian sederhana, juga dilakukan kegiatan eksplorasi kunjungan lapangan salah satunya ke areal persawahan.
Siswa yang mengikuti eksplorasi ini dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 sampai 7 orang untuk mengenal berbagai varietas padi di lokasi kegiatan.
Siswa yang terbagi dalam kelompok Siam, Unus, Mayang juga dikenalkan proses alur pengolahan padi mulai dari menanam, memanen, hingga dapat dikonsumsi.
Secara bergantian siswa kelas sains inkuri menggiling padi menggunakan alat tradisional dengan sangat antusias.
“Wow, baru tahu kalo alat sederhana ini digunakan orang dulu untuk menggiling dan memisahkan padi berisi dengan yang kosong” ungkap salah seorang siswa SD An-Nahl Naqila
Selain mengenal bagaimana prosesnya peserta juga diajak langsung untuk menanam bibit padi di sawah secara langsung.
“Kegiatan seperti ini selain menjadi sarana hiburan keluarga kami juga bisa mengajarkan anak bagaimana menghargai profesi petani sehingga mereka tidak lagi menyisakan makanan.” ungkap salah satu orang tua siswa Rahma.
Selanjutnya kegiatan untuk menumbuhkan minat eksplorasi pada anak ini dibagi menjadi 3 grade berdasarkan materi dan tingkat pendidikan anak di sekolah dengan tujuan menumbuhkan kemampuan praktis bagi anak yakni Critical Thinking and Problem Solving, Communication, Collaboration, dan Creativity and Innovation.
Menurut Devi proses mengamati menjadi hal yang ingin di kenalkan pada kegiatan ini dimana anak diajak langsung melihat dan mengamati berbagai hal dilokasi.
Siswa juga diajak untuk mengenal dan menanam padi secara langsung dengan harapan dapat mengasah proses berpikir kritis anak serta anak serta membangun kreatifitas mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Para siswa ini tergabung di Kelas Planet Sains Inkuiri yang diselenggarakan oleh Komunitas Guru Sains ABCDE binaan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).
Penanggungjawab kegiatan Devi mengatakan, selain kegiatan ruang, memecahkan masalah hingga membuat proyek penelitian sederhana, juga dilakukan kegiatan eksplorasi kunjungan lapangan salah satunya ke areal persawahan.
Siswa yang mengikuti eksplorasi ini dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 sampai 7 orang untuk mengenal berbagai varietas padi di lokasi kegiatan.
Siswa yang terbagi dalam kelompok Siam, Unus, Mayang juga dikenalkan proses alur pengolahan padi mulai dari menanam, memanen, hingga dapat dikonsumsi.
Secara bergantian siswa kelas sains inkuri menggiling padi menggunakan alat tradisional dengan sangat antusias.
“Wow, baru tahu kalo alat sederhana ini digunakan orang dulu untuk menggiling dan memisahkan padi berisi dengan yang kosong” ungkap salah seorang siswa SD An-Nahl Naqila
Selain mengenal bagaimana prosesnya peserta juga diajak langsung untuk menanam bibit padi di sawah secara langsung.
“Kegiatan seperti ini selain menjadi sarana hiburan keluarga kami juga bisa mengajarkan anak bagaimana menghargai profesi petani sehingga mereka tidak lagi menyisakan makanan.” ungkap salah satu orang tua siswa Rahma.
Selanjutnya kegiatan untuk menumbuhkan minat eksplorasi pada anak ini dibagi menjadi 3 grade berdasarkan materi dan tingkat pendidikan anak di sekolah dengan tujuan menumbuhkan kemampuan praktis bagi anak yakni Critical Thinking and Problem Solving, Communication, Collaboration, dan Creativity and Innovation.
Menurut Devi proses mengamati menjadi hal yang ingin di kenalkan pada kegiatan ini dimana anak diajak langsung melihat dan mengamati berbagai hal dilokasi.
Siswa juga diajak untuk mengenal dan menanam padi secara langsung dengan harapan dapat mengasah proses berpikir kritis anak serta anak serta membangun kreatifitas mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019