Sebanyak dua orang korban penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian itu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Polda Kalsel karena mengalami luka di bagian kepala.
Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun di lapangan, Kamis, kedua korban penganiayaan itu diketahui bernama Muhammad Mahlan (42) dan Amin (21) keduanya warga Kota Banjarmasin.
Kedua korban kini mendapat penanganan medis di rumah sakit setempat pada Kamis siang, sekitar pukul 14.30 Wita. Saat datang ke rumah sakit, kedua korban dalam kondisi terluka parah, badannya berlumuran darah akibat dianiaya oleh rekannya sendiri yang diketahui berinisial RP.
Awal cerita, kedua korban dan pelaku beserta rekan lainnya menggelar pesta minuman keras di Jalan Tol Lingkar Dalam, Banjarmasin Timur.
Kemudian, korban Amin dikabarkan sudah pulang lebih awal setelah beberapa kali mengangkat gelas saat pesta minuman keras itu berlangsung, dan Mahlan masih bertahan bersama teman-teman lainnya.
Tidak lama kemudian, Amin melihat Mahlan sudah tergeletak di tempat kejadian dan bersama warga langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Usai dari rumah sakit, Amin kembali ke tempat kejadian dan menemui RP untuk meminta pertanggung jawaban, merasa tidak terima RP lalu menyerang Amin menggunakan senjata tajam.
Warga setempat, berusaha menenangkan dan melerai RP yang masih dalam pengaruh minuman keras, hingga berhasil mengamankan senjata tajamnya.
Belum puas juga RP memanfaatkan kelengahan Amin untuk menyerang menggunakan kayu balok berukuran besar, yang dilayangkan tepat ke kepala Amin darah pun mengucur dari kepala korban.
"RP kemungkinan marah karena saya dianggap telah ikut campur urusannya dan menganggap saya yang lapor ke polisi. Padahal saya hanya mau melihat kondisi Mahlan dan menanyakan siapa yang harus bertanggung jawab, atas kejadian itu," tutur Amin saat di RS Bhayangkara.
Menurut Amin, serangan yang dilancarkan oleh RP rupanya tak hanya melukai kepala Amin namun pergelangan tangan serta lehernya juga mengalami luka memar.
"Andai kata saat diserang saya tidak menangkis maka wajah atau kepala saya bakal mengalami luka yang lebih serius," tuturnya sambil meringis menahan sakit.
Saat ini kedua korban penganiayaan sedang menjalani penanganan di IGD Rumah Sakit Bhayangkara dan pihak Satreskrim Polresta Banjarmasin sudah menindak lanjuti kasusnya serta mencari RP yang diduga sebagai pelakunya. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun di lapangan, Kamis, kedua korban penganiayaan itu diketahui bernama Muhammad Mahlan (42) dan Amin (21) keduanya warga Kota Banjarmasin.
Kedua korban kini mendapat penanganan medis di rumah sakit setempat pada Kamis siang, sekitar pukul 14.30 Wita. Saat datang ke rumah sakit, kedua korban dalam kondisi terluka parah, badannya berlumuran darah akibat dianiaya oleh rekannya sendiri yang diketahui berinisial RP.
Awal cerita, kedua korban dan pelaku beserta rekan lainnya menggelar pesta minuman keras di Jalan Tol Lingkar Dalam, Banjarmasin Timur.
Kemudian, korban Amin dikabarkan sudah pulang lebih awal setelah beberapa kali mengangkat gelas saat pesta minuman keras itu berlangsung, dan Mahlan masih bertahan bersama teman-teman lainnya.
Tidak lama kemudian, Amin melihat Mahlan sudah tergeletak di tempat kejadian dan bersama warga langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Usai dari rumah sakit, Amin kembali ke tempat kejadian dan menemui RP untuk meminta pertanggung jawaban, merasa tidak terima RP lalu menyerang Amin menggunakan senjata tajam.
Warga setempat, berusaha menenangkan dan melerai RP yang masih dalam pengaruh minuman keras, hingga berhasil mengamankan senjata tajamnya.
Belum puas juga RP memanfaatkan kelengahan Amin untuk menyerang menggunakan kayu balok berukuran besar, yang dilayangkan tepat ke kepala Amin darah pun mengucur dari kepala korban.
"RP kemungkinan marah karena saya dianggap telah ikut campur urusannya dan menganggap saya yang lapor ke polisi. Padahal saya hanya mau melihat kondisi Mahlan dan menanyakan siapa yang harus bertanggung jawab, atas kejadian itu," tutur Amin saat di RS Bhayangkara.
Menurut Amin, serangan yang dilancarkan oleh RP rupanya tak hanya melukai kepala Amin namun pergelangan tangan serta lehernya juga mengalami luka memar.
"Andai kata saat diserang saya tidak menangkis maka wajah atau kepala saya bakal mengalami luka yang lebih serius," tuturnya sambil meringis menahan sakit.
Saat ini kedua korban penganiayaan sedang menjalani penanganan di IGD Rumah Sakit Bhayangkara dan pihak Satreskrim Polresta Banjarmasin sudah menindak lanjuti kasusnya serta mencari RP yang diduga sebagai pelakunya. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019