Mantan Menteri Lingkungan Hidup Ir Sarwono Kusumaatmadja mengakui pembangunan soal lahan gambut keliru sehingga perlu perhatian bersama untuk penggunaan lahan gambut kedepannya.

"Dulu lahan gambut dianggap tak berguna, sehingga oleh pemerintah waktu itu diberikanlah izin secara besar -besaran untuk digunakan sebagai lahan perkebunan sawit," kata Sarwono saat acara peringatan hari keanekaragaman hayati dan hari lingkungan hidup tahun 2019, di Taman Hutan Raya Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kamis.

Acara yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar tersebut, disekaligus dirangkaikan dengan penanaman pohon penghijauan di kawasan tersebut yang dipimpin langsung oleh mantan Menteri LH yang juga mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

Diakuinya waktu itu, sawit mulai dikembangkan di wilayah Provinsi Riau karena sawit dinilai memiliki produksi tinggi dan nilai jual minyak sawit juga tinggi dan menguntungkan, sehingga waktu itu kebun sawit dinilai menjadi pahlawan.

Tetapi seiring perkembangan zaman dimana banyak ahli  dan ilmuan dari berbagai perguruan tinggi di negeri ini mengakajinya, ternyata pemanfaatan lahan gambut untuk sawit tersebut  keliru dan merugikan, khususnya untuk lingkungan.

Oleh karena itu pemerintahan sekarang melakukan langkah berani untuk menyetop perkebunan sawit tersebut secara besar-besaran, karena berbagai pertimbangan tersebut.

Selain pemanfaatan gambut yang keliru juga pemanfaatan lahan mangrov juga dinilai keliru, sehingga waktu itu banyak lahan gambut dan lahan mengrov yang ditawarkan ke investor secara besar-besaran.

Banyak investor yang tertarik mengembangkan kedua lahan tersebut dengan pertimbangan tak bakalan ada konflik dengan masyarakat karena lahan lahan semacam itu bukan untuk lahan hunian.

"Bahkan waktu itu saking dinilai tak bergunanya lahan gambut dan mangrov ada yang meanggap lahan tersebut hanya untuk lokasi jin buang anak," katanya sambil tertawa.

Dalam acara tersebut juga dilanjutkan dengan dialog salah satu harapan datang dari Akhmad Arifin, dari Forum Komunitas Hijau yang menghendaki adanya taman nasional di wilayah ini.

Mendengar keinginan tersebut Sarwono yang didampingi beberapa pejabat dari Kementerian LH dan Dinas LH Kalsel dan Dinas LH Kab Banjar menuturkan keinginan tersebut bagus tetapi Kalsel harus sering-sering memperjuangkan itu dan Kalsel juga harus siap memiliki taman nasional, tambahnya.

Dalam acara tersebut juga dirangkaikan dengan penamaman massal berbagai tanaman penghijauan di Taman Hutan raya Sultan Adam yang dipimpin langsung oleh Sarwono Kusumaatmadja.



 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019