Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Jawa Timur mengalami pertumbuhan 5,23 persen pada Triwulan I tahun 2019 dibanding masa yang sama tahun 2018.

Kepala BPS Jawa Timur, Teguh Pramono di Surabaya, Senin mengatakan pertumbuhan produksi itu lebih rendah 9,19 persen poin dibandingkan dengan pertumbuhan produksi pada triwulan yang sama tahun 2018 yang mengalami pertumbuhan sebesar 14,42 persen.

"Namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional naik sebesar 6,88 persen, dan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Jawa Timur pada triwulan I tahun 2019 (y on y) lebih rendah 1,65 persen poin," tuturnya.

Ia menyebut, sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami pertumbuhan (y on y) adalah industri makanan tumbuh sebesar 12,35 persen, kemudian industri Industri pakaian 15,18 persen.

Setelah itu, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang tumbuh 17,97 persen, Industri Furnitur 21,50 persen dan Industri Pencetakan dan reproduksi media rekaman tumbuh 27,25 persen.

Sementara itu sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif, masing-masing industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 10,58 persen.

Kemudian, disusul industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar -14,91 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia -20,97 persen, industri pengolahan lainnya kontraksi -23,95 persen, industri alat angkutan lainnya kontraksi -29,91 persen dan industri mesin dan perlengkapan kontraksi -30,67 persen.


 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019