Sebanyak 38 penyelam dari 15 pusat selam melakukan penyelaman sekaligus pembersihan sampah plastik dalam aksi Buleleng Underwater and Beach Clean Up 2019 di kawasan bawah laut Pantai Lovina, Buleleng, Bali, Jumat.
"Saya bangga terhadap para diver (penyelam) yang punya kepedulian secara ikhlas terhadap lingkungan sekitar, utamanya sampah plastik yang selama ini mencemari laut Buleleng," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat melepas para penyelam di Pantai Lovina.
Para penyelam profesional itu turun memungut sampah plastik yang mengotori terumbu karang di kawasan wisata bahari Pantai Lovina dalam acara yang di gagas oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup dan Hari Kelautan Sedunia.
Bupati mengatakan Kabupaten Buleleng memiliki wilayah laut dan kawasan terumbu karang yang lebih luas dibandingkan dengan daerah lain di Bali dan karenanya membutuhkan keterlibatan seluruh masyarakat untuk ikut menjaganya.
"Saya sangat prihatin melihat para nelayan di Buleleng yang terhambat saat melaut karena banyaknya sampah plastik di terumbu karang, dan ikan-ikan di laut juga terkena dampaknya," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi S.STP.,MAP mengatakan sampah plastik mencemari terumbu karang di kawasan perairan sekitar Pantai Lovina karena pada musim penghujan tujuh sungai yang bermuara di kawasan Pantai Lovina membawa banyak sampah ke laut.
"Untuk itu, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Kelautan Se-dunia, khususnya di Kabupaten Buleleng melaksanakan kebersihan sampah plastik baik yang berada di bawah laut maupun di sepanjang bibir Pantai Lovina," katanya.
Selain memunguti sampah yang mencemari daerah terumbu karang, Ariadi menjelaskan, para penyelam yang terlibat dalam kegiatan itu juga melakukan upaya rehabilitasi terumbu karang yang rusak dan patah akibat terjangan gelombang besar pada bulan Januari dan Februari.
"Mereka akan turun melakukan aksinya kurang lebih satu jam, dengan beberapa level kedalaman, ada yang 10 meter ada 15 meter dan ada juga kedalaman 20 meter. Sebagian besar diver (penyelam) berasal dari Buleleng, ada beberapa dari wisatawan asing yang mendukung kegiatan ini," katanya.
Ariadi menambahkan kegiatan pembersihan sampah di bawah laut diawali dari Pantai Lovina, yang merupakan pusat pariwisata Buleleng dan pada tahun-tahun selanjutnya akan diperluas sampai Buleleng bagian barat dan timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019