Tiga sektor yang menjadi program unggulan pemerintahan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan dibawah kepemimpinan H Sayed Jafar-H Burhanudin sejak dilantik pada Februari 2016, yakni sektor Infrastruktur, Pariwisata dan Agrobisnis.

Oleh karenanya duet kepala daerah yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS ini berkomitmen menggalakkan ketiga sektor tersebut hingga dicantumkan ke dalam visi dan misi pembangunan Kabupaten Kotabaru periode 2016-2021.

Keseriusan dalam mewujudkan visi dan misi yang telah tertuang dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pemerintahan H Sayed Jafar-H Burhanudin. Hal ini dimaksudkan untuk menjabarkan visi, misi yang kemudian dirumuskan sebagai perencanaan pembangunan dan direalisasikan dalam dokumen perencanaan.

Khusus sektor Agrobisnis, penjabaran salah satu visi bupati Kotabaru dalam pemenuhan kebutuhan pangan, pasangan Sayed Jafar - Burhanudin mengawali dengan membentuk lembaga yang membidangi yakni Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan.
     
Melalui lembaga ini, Sayed Jafar mengharapkan sektor pertanian dengan membuat kegiatan untuk meningkatkan produksi pangan melalui sejumlah program unggulan.

Program unggulan tersebut diantaranya, peningkatan atau intensifikasi lahan bisa berupa meningkatkan hasil produksi dengan menggunakan benih unggul dan perlakuan khusus, sehingga produksi meningkat dengan luas lahan yang sama.

Selain melalui intensifikasi, Kotabaru juga terus meningkatkan luasan areal tanam melalui cetak sawah atau yang lainnya, yang tuijuan akhirnya adalah meningkatkan produksi pangan, baik berupa beras, jagung, ubi-ubian dan yang lainnya.

Bupati dalam sebuah kesempatan, mengatakan untuk menjadi daerah yang berdaulat, khususnya dalam bidang pangan pihaknya tengah menyiapkan beberapa langkah strategis.

Langkah strategis tersebut diantaranya, menyiapkan Kecamatan Pulaulaut Timur dan kecamatan lain untuk menjadi lumbung padi, untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

Dia memaparkan saat ini Kotabaru sangat mendukung Program Swasembada Pangan Nasional, dan siap bersinergi dengan pemerintah pusat.

Untuk meningkatkan produksi pertanian, Bupati juga akan membangun saluran irigasi dari Sungai Seratak, serta membangun balai pertemuan pertanian yang akan digunakan sebagai sarana tempat dialog untuk menyampaikan semua permasalahan pertanian.

Bentuk keseriusan dalam mengangkat harkat dan kesejahteraan masyarakat Bumi Saijaan khususnya dalam kemandirian pangan daerah, tiap tahunnya mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit pada penyusunan APBD terkhusus pada sektor pertanian, perkebunan yang terintegrasi dengan kepariwisataan dan infrastruktur.

Pun demikian pada penyusunan APBD anggaran 2019. Menurut Bupati H Sayed Jafar pada kesempatan sidang paripurna di hadapan legislatif Kotabaru mengatakan, dalam penyusunan APBD tahun 2019 ada beberapa hal penting yang mendasari penyusunannya, yaitu sebagai bentuk penjabaran tahun ke empat visi dan misi bupati Kabupaten Kotabaru tahun 2016-2021.

"Kami menyadari dalam pelaksanaan APBD tahun 2018 belum dapat terlaksana secara optimal dan ideal secara harapan," katanya.

Sehingga dalam APBD 2019 ini besar harapan kami pencapaian target pembangunan sesuai dengan dokumen RPJMD dan RKPD Kabupaten Kotabaru dapat tersusun, terprogram, serta terjadwal lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

APBD tahun 2019 telah disusun berdasarkan skala prioritas program dan kegiatan yang merujuk kepada rencana pembangunan jangka panjang dan menengah daerah serta rencana pembangunan tahunan daerah.

Kebijakan yang kedua adalah kebijakan anggaran belanja daerah. Sesuai dengan kebijakan umum anggaran tahun 2019 yang telah disepakati bersama dalam KUA-PPAS Kabupaten Kotabaru tahun 2019, total belanja  dalam  rancangan APBD tahun anggaran 2019 sebesar Rp1,966 triliun.

Dari total belanja daerah pada RAPBD 2019, terdiri dari belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp824 miliar lebih. Sedangkan belanja langsung dianggarkan sebesar Rp934 miliar lebih.

Sebagai bentuk dukungan dan support atas kebijakan tersebut, pemerintahan Sayed Jafar-Burhanudin mendapat apresiasi kalangan legislatif Kotabaru, bersamaan itu kritikan yang bersifat membangun juga terlontar dari para wakil rakyat tersebut.

Setidaknya tergambar dari hasil laporan akhir DPRD Kotabaru yang ditandatangani Unsur Pimpinan, Ketua Hj Alfisah dan dua wakilnya Muhammad Arif serta H Mukhni AF. Salah satu point dalam rekomendasinya menyebutkan Peningkatan infrastruktur pendukung pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan hendaknya dikomunikasikan dengan program pemerintah pusat dengan mencari alternatif dana DAK atau dana pusat lainnya.

Selain itu juga diharapkan agar eksekutif lebih maksimal dalam menggali partisipasi aktif dari sumbangan pihak ketiga yang sah. Penggarapan potensi, fasilitasi dan promosi investasi guna peningkatan hasil guna peningkatan kegiatan perekonomian daerah bisa mencoba melakukan pengkajian program pemberdayaan generasi muda yang siap berkarya disetiap kecamatan atau desa, selain dengan percepatan penetapan kawasan ekonomi khusus mekar putih.

Eksekutif juga menekankan agar Kotabaru bisa mencontoh program Pemprov Jabar yang barusan dicanangkan yakni upaya percepatan perkembangan sektor wisata, maka perlu diusahakan adanya pembangunan bandara setingkat Internasional di Pulau Laut, yang harapannya semakin menarik investor untuk ikut andil meningkatkan pembangunan sektor wisata dan agrobisnis.

Sementara itu, hingga saat ini Kabupaten Kotabaru memiliki lahan sawah potensial seluas 14.078,70 hektare, dam lahan sawah fungsional seluas 10.729 hektare.

Dari luasan lahan tersebut setidaknya mampu memproduksi padi 62.181 ton dari varietas padi ladang, dan sekitar 45.105 ton padi dari varietas padi sawah. Yang rata-rata terjadi peningkatan produksi tiap tahunnya sekiitar 5,95 persen.

Komoditas lain yang merupakan sumber pangan daerah diantaranya jagung, dalam data statistik terkini Kotabaru mampu menghsilkan produksi jagung 62.307 ton.

Sedangkan tiga jenis sayur terbanyak yang mampu dihasilkan para petani di Bumi Saijaan yakni timun 1,250 ton, terong 839 ton dan kangkung 796 ton.

Demikian komoditas buah-buahan, tidak mau kalah dengan daerah lainnya, Kabupaten Kotabaru dengan tiga jenis buah terbanyak yakni jeruk dapat menghasilkan sebanyak 27.212 ton, pisang 62.307 ton dan nangka 21.903 ton.





 

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019