Kabupaten Kotabaru, merupakan 1 dari 13 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki luas wilayah 9.422,46 Km2, atau 25,11 persen dari luas wilayah Kalimantan Selatan yakni 37.377,53Km2.
     
Kabupaten yang dijuluki "Bumi Sa-Ijaan" dan berdiri sejak 1 Juni 1950, terdiri dari kepulauan atau sekitar 140 pulau ini memiliki 21 kecamatan terdiri dari 202 desa/kelurahan.

Dan kini genap berusia yang ke-69 bersinergi dengan tema "Dalas Manapung Galumbang Laut, Selat Tasambung Hati Rakat Tapaut".
     
Sinergis dengan visi dan misi Presiden Jokowi, tentang konsep Tol Laut, lalu lintas hilir mudik kapal domestik dan internasional yang dimiliki Kabupaten Kotabaru.

Kabupaten terjauh dari ibukota Provinsi Kalsel (Banjarmasin) ini memiliki keunggulan kompetitif karena posisi yang strategis berada di pusat persilangan Indonesia dan potensial menjadi alternatif gerbang transit paling efesien dalam lalu lintas pelayaran internasional di Asia Fasifk.
     
Mengaktualisasikan tema 'hari jadi' tersebut, dibawah kepemimpinan H Sayed Jafar, Kabupaten Kotabaru dalam empat tahun terakhir konsen terhadap pembangunan infrastruktur khususnya fasilitas yang mampu menghubungkan Koneksitas Antarwilayah dan pulau di Bumi Saijaan.
     
Disadari atau tidak, keberadaan kabupaten yang secara geografis terletak di sisi tenggara propinsi Kalimantan Selatan dengan titik koordinat diantara 2 20’-4 56’ Lintang Selatan dan, 115 29’-116 30’ Bujur Timur itu telah dikenal seantero Nusantara dengan lagu daerah yang begitu melegenda "Kotabaru Gunungnya Bamega".
     
Mengusung tema "Dalas Manapung Galumbang Laut, Selat Tasambung Hati Rakat Tapaut" pada hari jadi ke 69, dinilai sangat tepat dalam mengimplementasikan visi dan misi pemerintahan H Sayed Jafar-H Burhanudin yang kini memasuki tahun ke-4 dalam membangun Kotabaru.
     
Implementasi dari tema tersebut yakni membangun Koneksitas Antarwilayah dan Pulau, hal ini dimaksudkan untuk mendukung Kotabaru menjadi destinasi nasional maupun internasional, tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur yang memadai.
     
Selain mendukung program kepariwisataan, pemenuhan infrstuktur juga sebagai perwujudan dari keinginan pasangan Sayed Jafar-Burhanudin menghapus daerah terisolasi.
     
Dengan wilayah yang begitu luas, daerah yang dijuluki "Bumi Sa-Ijaan" dan berdiri sejak 1 Juni 1950, terdiri 21 kecamatan terdiri dari 202 desa/kelurahan ini memiliki ruas jalan sepanjang 1.389,185 kilometer.
     
Dari jumlah tersebut, kondisinya 409,62 kilometer atau 24,49 persen dalam keadaan baik, kemudian 45,85 kilometer atau 3,3 persen dalam kondisi sedang, dan 452,71 kilometer atau 32,59 persen rusak ringan, serta 481,08 kilometer atau 34,63 persen rusak berat.
 

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019