Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Danu Ismadi Saderi mendorong agar pemerintah membantu sertifikasi produksi mesin alsintan buatan industri Tabalong.
Menurut Danu di Banjarmasin Rabu, berdasarkan hasil kunjungan kerja (kunker) Komisi II DPRD Kalsel ke Kabupaten Tabalong pada, 11 - 13 Juni 2019 lalu, pihaknya mengunjungi industri produksi mesin Alsintan di daerah tersebut.
Hasilnya, tambah mantan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banjarbaru, produk alsintan perajin Tabalong tersebut cukup baik dengan jaminan mutu bersaing dengan produk serupa asal daerah lain.
Sehingga tambah dia, sertifikasi jaminan mutu produk, akan sangat membantu untuk memudahkan pemasaran hasil produk alsintan tersebut.
"Kita berharap dengan mudahnya pemasaran produk alsintan Tabalong bisa bertambah maju dan berkembang, yang pada gilirannya akan membantu pula terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kerakyatan," lanjutnya.
Danu juga mengungkapkan, produk alsintan Tabalong cukup potensial untuk didorong agar tumbuh dan berkembang, sehingga mampu menembus pasar nasional.
Sebelumnya, dalam kunker ke Tabalong tersebut, rombongan Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan dari PPP itu menyempatkan meninjau perusahaan alsintan di Desa Paliat Kecaman Kelua (sekitar 200 kilometer utara Banjarmasin).
Di Desa Paliat itu ada dua perusahaan perbengkelan yang membuat alsintan yaitu pada RT 02 dan RT 03 masing-masing memproduksi 250 unit dan 200 unit tahun 2019.
Kedua perusahaan itu memproduksi alsintan yang berbeda yaitu daya 3,73 KW (5 HP) dan 4,1 KW (5,5 HP), dengan kapasitas kerja 1.306,25 kg/jam (1ha/jam) serta 1.500 kg/jam (1 ha/jam).
Adapun harga masing-masing produk tersebut yaitu, Rp7,9 juta dan Rp8,5 juta per unit.
"Sejumlah 450 produk alsintan berupa mesin perontok padi dari kedua perusahaan tersebut juga sudah diuji coba dan hasilnya cukup baik," kata Danu Ismadi Saderi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Menurut Danu di Banjarmasin Rabu, berdasarkan hasil kunjungan kerja (kunker) Komisi II DPRD Kalsel ke Kabupaten Tabalong pada, 11 - 13 Juni 2019 lalu, pihaknya mengunjungi industri produksi mesin Alsintan di daerah tersebut.
Hasilnya, tambah mantan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banjarbaru, produk alsintan perajin Tabalong tersebut cukup baik dengan jaminan mutu bersaing dengan produk serupa asal daerah lain.
Sehingga tambah dia, sertifikasi jaminan mutu produk, akan sangat membantu untuk memudahkan pemasaran hasil produk alsintan tersebut.
"Kita berharap dengan mudahnya pemasaran produk alsintan Tabalong bisa bertambah maju dan berkembang, yang pada gilirannya akan membantu pula terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kerakyatan," lanjutnya.
Danu juga mengungkapkan, produk alsintan Tabalong cukup potensial untuk didorong agar tumbuh dan berkembang, sehingga mampu menembus pasar nasional.
Sebelumnya, dalam kunker ke Tabalong tersebut, rombongan Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan dari PPP itu menyempatkan meninjau perusahaan alsintan di Desa Paliat Kecaman Kelua (sekitar 200 kilometer utara Banjarmasin).
Di Desa Paliat itu ada dua perusahaan perbengkelan yang membuat alsintan yaitu pada RT 02 dan RT 03 masing-masing memproduksi 250 unit dan 200 unit tahun 2019.
Kedua perusahaan itu memproduksi alsintan yang berbeda yaitu daya 3,73 KW (5 HP) dan 4,1 KW (5,5 HP), dengan kapasitas kerja 1.306,25 kg/jam (1ha/jam) serta 1.500 kg/jam (1 ha/jam).
Adapun harga masing-masing produk tersebut yaitu, Rp7,9 juta dan Rp8,5 juta per unit.
"Sejumlah 450 produk alsintan berupa mesin perontok padi dari kedua perusahaan tersebut juga sudah diuji coba dan hasilnya cukup baik," kata Danu Ismadi Saderi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019