Pelukis asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, Destra Yana menyatakan bangga pernah bertemu dan membuat sketsa wajah Ibu Negara Ani Yudhoyono saat menyempatkan waktu berkunjung ke Garut November 2018.
"Ketemunya waktu acara keliling Jawa (Tour de Java) sempat ketemu (Bu Ani) lalu menggambar keluarganya," kata Destra, warga Karangpawitan, Kabupaten Garut, Minggu.
Pria kelahiran Garut tahun 1965 itu mengisahkan awal pertemuan dan bisa menggambar sketsa Ibu Ani setelah membuat sketsa anaknya Agus Harimurti Yodhoyono (AHY) kemudian diposting di media sosial Instagram.
Karya seni sketsanya itu, kata Destra, mendapat respons baik dari Ibu Ani dengan memberi "like" pada Instagram, hingga akhirnya meminta bertemu ketika berkunjung ke Garut.
"Ceritanya itu singkat lewat medsos IG (Instagram), kebetulan saya menggambar putranya AHY, terus di-'like', dari pihaknya melalui ajudan lewat Whatsapp minta ketemu," katanya.
Destra akhirnya mendapatkan kesempatan secara istimewa bisa bertemu dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istrinya Ibu Negara Ani di sebuah hotel di Garut.
Selanjutnya Destra menggambar seluruh wajah keluarga SBY, termasuk Ibu Negara Ani, yang hasilnya mendapatkan penilaian karya seni sketsa yang bagus.
"Almarhumah bilang alhamdulillah," kata Destra.
Destra yang memiliki media sosial Instagram bernama "Sketsaterapi" itu bersama Ibu Ani banyak berbincang tentang karya seni sketsa dan sketsa sebagai terapi atau pengobatan untuk penderita lumpuh.
"Seputar ngebahas sketsa terapi sebagai pengobatan saya pribadi, karena waktu 2014 saya lumpuh dan kemudian membuat sketsa sebagai terapi alhamdulillah sekarang mulai membaik," katanya.
Ia mengungkapkan, sosok Bu Ani merupakan orang hebat sebagai politikus ternama yang pernah disketsanya, bahkan selalu memberikan perhatian dan menghargai seni.
"Menurut saya Bu Ani orang bijaksana, motivator," katanya.
Selain Ibu Ani, kata Destra, karya seninya juga mendapatkan penilaian baik dari Presiden Indonesia keenam SBY bahkan menganggap sketsanya layak mendunia.
"Dari Pak SBY ada semacam statement bahwa hasil sketsa ini layak mendunia," katanya.
Ia menyampaikan turut berduka cita dengan meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono karena sakit dan sempat dirawat di Singapura.
"Saya di medsos bikin semacam in memoriam, penghargaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Ketemunya waktu acara keliling Jawa (Tour de Java) sempat ketemu (Bu Ani) lalu menggambar keluarganya," kata Destra, warga Karangpawitan, Kabupaten Garut, Minggu.
Pria kelahiran Garut tahun 1965 itu mengisahkan awal pertemuan dan bisa menggambar sketsa Ibu Ani setelah membuat sketsa anaknya Agus Harimurti Yodhoyono (AHY) kemudian diposting di media sosial Instagram.
Karya seni sketsanya itu, kata Destra, mendapat respons baik dari Ibu Ani dengan memberi "like" pada Instagram, hingga akhirnya meminta bertemu ketika berkunjung ke Garut.
"Ceritanya itu singkat lewat medsos IG (Instagram), kebetulan saya menggambar putranya AHY, terus di-'like', dari pihaknya melalui ajudan lewat Whatsapp minta ketemu," katanya.
Destra akhirnya mendapatkan kesempatan secara istimewa bisa bertemu dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istrinya Ibu Negara Ani di sebuah hotel di Garut.
Selanjutnya Destra menggambar seluruh wajah keluarga SBY, termasuk Ibu Negara Ani, yang hasilnya mendapatkan penilaian karya seni sketsa yang bagus.
"Almarhumah bilang alhamdulillah," kata Destra.
Destra yang memiliki media sosial Instagram bernama "Sketsaterapi" itu bersama Ibu Ani banyak berbincang tentang karya seni sketsa dan sketsa sebagai terapi atau pengobatan untuk penderita lumpuh.
"Seputar ngebahas sketsa terapi sebagai pengobatan saya pribadi, karena waktu 2014 saya lumpuh dan kemudian membuat sketsa sebagai terapi alhamdulillah sekarang mulai membaik," katanya.
Ia mengungkapkan, sosok Bu Ani merupakan orang hebat sebagai politikus ternama yang pernah disketsanya, bahkan selalu memberikan perhatian dan menghargai seni.
"Menurut saya Bu Ani orang bijaksana, motivator," katanya.
Selain Ibu Ani, kata Destra, karya seninya juga mendapatkan penilaian baik dari Presiden Indonesia keenam SBY bahkan menganggap sketsanya layak mendunia.
"Dari Pak SBY ada semacam statement bahwa hasil sketsa ini layak mendunia," katanya.
Ia menyampaikan turut berduka cita dengan meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono karena sakit dan sempat dirawat di Singapura.
"Saya di medsos bikin semacam in memoriam, penghargaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019