Masalah kian meningkatnya penularan penyakit HIV/AIDS di wilayah Kalimantan Selatan belakangan ini mencuat kepermukaan saat seminar kependudukan kerjasama antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat.


Dalam seminar yang berlangsung di gedung PWI Kalsel, Banjarmasin, Sabtu ditanyakan wartawan mengenai peran BKKBN Kalsel untuk bisa meredam kian berjangkitnya penyakit yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh tersebut.

Berdasarkan data terakhir penderita HIV/AIDS di Kalimantan Selatan tahun ini meningkat signifikan, dari 209 kasus tahun sebelumnya menjadi 270 kasus tahun ini.

Penderita terbanyak ditemukan di Banjarmasin dan beberapa kabupaten yang memiliki kawasan pertambangan seperti di Kabupaten Tanah Bumbu.

Dalam seminar tersebut meminta BKKBN meningkatkan perannya terutama menggalakan pemakaian kondom, atau memberikan penyuluhan yang lebih gencar lagi mengenai kesehatan alat produksi (Kespro).

Kepala BKKBN Kalsel, Sunarto mengakui masalah HIV/AIDS telah menjadi perhatian, tetapi porsi program penanggulangan penyakit tersebut relatif agak kecil dibandingkan program lainnya.

Masalah pemakaian kondom atau KB pria bagian dari upaya penanggulangan penyakit HIV/AIDS, begitu juga mengenai masalah-masalah kesehatan reproduksi yang selalu ditekankan terjangkitnya penyakit kelamin termasuk HIV/ADIS.

Dalam seminar yang menyajikan pembicara Ketua PWI Kalsel, Faturahman tersebut juga terungkap bahwa masalah KB yang disampaikan dari dulu hingga sekarang tidak menjadi menu berita menarik lagi di media massa.

Oleh karena itu, mnasalah KB diminta BKKBN untuk mengemas dengan persoalan-peroalan yang menarik perhatian masyarakat, agar kampanye KB bisa menjadi perhatian lagi.

  Seminar tersebut mengangkat peran serta wartawan dalam program kependudukan dan keluarga berencana di er4a otonomi daerah ini./D.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013