Bencana alam kembali menggegerkan warga di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel. Kali ini terjadi di Desa Hapingin RT 9 RW 3, kecamatan Batang Alai Utara (Batara).

"Tiba-tiba jalan raya di desa kami terbelah hingga membuat rekahan besar sepanjang 60 meter pagi tadi sekitar pukul 07.00 wita," kata warga setempat bernama Yuli, Sabtu (1/6).

Pihaknya bersama warga sekitar juga terkejut atas musibah bencana tersebut. Karena tidak ada tanda-tanda ataupun hal-hal mencurigakan sebelumnya.

"Mula-mula hanya rekahan kecil sekitar empat hari yang lalu dan kami kira hanya hal biasa namun pagi tadi, rekahannya semakin besar dan panjang," ujar Yuli.

Beruntung tidak ada korban jiwa. Karena pergeseran tanah itu di waktu pagi, masih tidak terlalu banyak warga yang melintas.

"Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya pengendara, kami memasang tanda rambu-rambu agar memelankan motornya jika melintas. Namun untuk mobil sementara tidak bisa melintas," tukasnya.

Dari data Pusdalops BPBD Kabupaten HST menyebutkan, telah terjadi pergeseran tanah dari titik nol ke jalanan.

Jaraknya dari rumah warga ke jalanan kurang lebih 3 Meter dengan kedalaman pergeseran tanah kurang lebih 10 Meter.

Sedangkan kerusakan jalan di Desa Hapingin itu panjangnya diperkirakan mencapai 60 Meter.

Plt Camat Batara, Riswandi menyampaikan sudah melakukan koordinasi dengan pihak BPBD maupun dinas PUPR agar dilakukan upaya penanganan secepatnya.

"Status jalan di desa Hapingin tersebut merupakan milik Pemkab HST dan kejadian ini merupakan bencana alam jadi secepatnya akan diperbaiki," katanya.

Dia juga menghimbau kepada warga yang melintas di kawasan tersebut agar berhati-hati, mengingat lokasi rekahan berdampingan dengan Sungai Batang Alai.

Kepala Plks BPBD Kabupaten HST H Budi Haryanto, saat dikonfirmasi mengatakan, setelah pengecekan dan investigasi di lapangan, kemungkinan rekahan tanah di jalan jalan itu akan melebar kembali, apalagi nantinya jika turun hujan.

Karena, di pinggir sungai dekat jalan yang belah itu, dulunya bekas ada aktifitas penyedotan pasir, hingga kemungkinan, jika hujan lebat dan air sungai pasang akan tergerus dari bawah dan membuat lebar lagi bekahan tanah.

"Kita tetap akan menganalisa dan memantau di lokasi tersebut serta menugaskan petugas piket stanbye disana, agar setiap pergerakan dapat kita ketahui," katanya.

Dia menambahkan, untuk penanganan perbaikan jalan dengan penggunaan dana tanggap darurat, masih dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019