Pemerintah Kota (Pemkot) Bajarmasin, Kalimantan Selatan melalui Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air dan Drainase menggunakan sistem gotong royong dalam memperbaiki drainese yang berada di areal pemukiman.

"Tak jarang drainase yang tersumbat akibat ulah warga itu sendiri, karena itu kita mengajak warga gotong royong memperbaikinya," katanya Kepala Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air dan Drainase, Ir Muryanta kepada Antara di Banjarmasin, Minggu.

Ketika ditanya disela-sela mengikuti gerak jalan santai dalam kaitan memperingati Hari ulang tahun (HUT) ke-40 PDAM, Muryanta menyebutkan ada beberapa titik drainase yang baik setelah dilaksanakan sistem gotong royong.

Hal itu dikatakannya menanggapi adanya keluhan warga di bilangan Jalan Kuripan yang belakangan terendam setelah drainase di kawasan tersebut tersumbat.

Menurut Muryanta, drainase di Jalan Kuripan tersebut dibangun begitu baik, hanya beberapa titik yang tersumbat, padahal di atas drainase tersebut terdapat para pedagang, dan mereka tak tahu menahu soal tersumbat itu, padahal tinggal membuka sedikit yang mampet itu maka air tak akan meluber ke jalan.

"Bila petugas kita sendiri yang turun ke lapangan untuk memperbaikinya, dan bahkan oleh warga dimintai uang," ujar Muryanta.

Jika dilakukan sistem gotong royong melibatkan tokoh masyarakat di kawasan di mana drainase tersumbat, biasanya warga semangat ikut membaikinya.

Disebutkan sekarang ini memanfaatkan sistem baru di saluran drainase guna menghindari banjir saat air laut pasang.

Sitem dimaksud adalah memasang klep atau sejenis alat penutup drainase yang terbuat dari lempengan besi atau fyber, kata Muryanta.

Oleh sebab itu jika terjadi banjir seharusnya warga bisa saja membuka lempengan besi itu, demikian Muryanta.c

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013