Warga Banjarmasin mengeluhkan banyaknya truk besar masuk kota sehingga menimbulkan kemacetan dimana-mana, khususnya di lokasi proyek pembangunan jembatan layang dan perempatan jalan.
Wali Kota Banjarmasin Haji Muhidin kepada pers di balaikota Banjarmasin, Kamis mengakui mendengar banyaknya keluhan mengenai kemacetan akibat banyaknya truk besar masuk kota.
Kawasan yang sering menimbulkan kemacetan luar biasa tersebut seperti diproyek jembatan layang, perempatan Jalan Gatot Soebroto dan Jalan A Yani, persimpangan Jalan Gatot Soebroto dengan Jalan Veteran, serta persimpangan Jalan Sultan Adam dengan Jalan Sungai Andai.
Kemacetan di tiga lokasi tersebut terjadi setiap hari setelah begitu banyak truk besar melintasi kawasan tersebut.
Menurut Wali Kota, kalau sekarang terjadi kemacetan akibat armada besar tersebut janganlah di salah Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, pasalnya larangan truk masuk kota yang diberlakukan bulan Juni 2012 lalu tidak memperoleh dukungan dari instansi yang berkompetan seperti unsur kepolisian.
Akibat kebijakan tersebut tak memperoleh dukungan akhirnya kebijakan larangan truk besar masuk kota tersebut dicabut kembali, dampaknya bisa dirasakan seperti sekarang ini.
Walaupun kebijakan tersebut sudah tidak diberlakukan tetapi jika masyarakat banyak menghendaki agar kebijakan larangan truk besar masuk tersebut diberlakukan lagi, Pemkot siap memberlakukannya.
Berdasarkan catatan, kebijakan Pemkot melarang truk besar masuk kota beberapa waktu lalu selain untuk mengurangi kemavetan sekaligus untuk memulai memindahkan pergudangan dalam kota ke luar kota.`
Dengan adanya larangan truk besar masuk kota maka pergudangan dalam kota tidak bisa difungsikan lagi sehingga para pengusaha harus memindahkan pergudangan ke pinggiran atau keluar kota.*