Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perikanan dan Peternakan (PTPHPP) setempat, Ruskariyadi di Paringin, ibu kota Balangan, Selasa, penerapan teknik tersebut akan menunjang upaya peningkatan produktivitas dan produksi padi.
"Selain itu, penerapan teknik tersebut akan berimbas pada efisiensi waktu dan tenaga sehingga petani lebih dimudahkan dalam menggarap sawah mereka," ujarnya.
Penerapan teknik tersebut merupakan program pendukung gerakan percepatan tanam dan transformasi tekhnologi kepada petani.
Ia mengatakan, sebagai langkah awal pemerintah daerah setempat telah memberikan bantuan mesin rice trans-planter atau mesin tanam padi disertai kegiatan pelatihan penggunaannya.
"Musim tanam 2012 - 2013 yang dimulai sejak awal November lalu ini merupakan yang pertama kalinya petani Balangan menggunakan peralatan modern untuk menanam padi," katanya.
Dengan penggunaan mesin rice trans-planter tersebut petani mampu melakukan penanaman padi hanya dalam waktu dua hingga tiga jam untuk lahan sawah seluas satu hektar.
Hal tersebut sangat menguntungkan bagi petani dalam hal efisiensi waktu dan tenaga karena bila dilakukan secara manual akan membutuhkan waktu hingga 15 hari.
Ia menambahkan, penggunaan peralatan pertanian bertekhnologi modern merupakan implementasi dari mekanisme pertanian yang memang sudah seharusnya diterapkan petani.
"Penerapan dan penggunaan tekhnologi modern pada sistem pertanian akan sangat mendukung program-program yang telah dijalankan sebelumnya dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi padi," tambahnya.
Melalui penerapan teknik tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan siklus tanam dari yang semula hanya satu kali tanam dan panen dalam satu tahun menjadi dua atau bahkan tiga kali.
Selain penggunaan mesin rice trans-planter pada musim tanam ini, musim panen yang berlangsung antara Maret - April 2013 mendatang juga akan menggunakan peralatan pertanian bertekhnologi modern./D.
(T.KR-SYO/B/H005/H005) 18-12-2012 15:16:47