Jakarta (AntaraNews Kalsel) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan perolehan laba tahun ini sebesar Rp3,01 triliun yang ditopang oleh penjualan yang diproyeksikan akan mencapai Rp42,13 triliun hingga akhir 2019.
Optimisme WIKA pada 2019 tercermin dari kontrak baru yang ditargetkan tumbuh 32 persen menjadi Rp66,74 triliun dibandingkan 2018 sebesar Rp50,65 triliun> Optimisme itu sejalan dengan rencana WIKA untuk berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti dan infrastruktur.
“Dengan demikian, kontrak baru akan datang dari proyek - proyek investasi kita. Selain itu, investasi di sektor tersebut akan men-generate recurring income dan memperbesar rasio laba WIKA,” kata Direktur Utama WIKA Tumiyana di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Dia menjelaskan bahwa guna mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan strategi yang terintegrasi. Bisnis WIKA pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah sustain, terang Tumiyana akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi dan industrial plant , industri serta properti pada 2019.
Dia juga mengakui bahwa masuknya WIKA pada investasi sektor-sektor tersebut di atas, dipertimbangkan setelah melihat peluang besar di masa akan datang. Pada sektor properti, WIKA melalui entitas anak PT WIKA Realty, kini tengah aktif membangun kawasan hunian di lokasi strategis yang berada di Pulau Jawa dan Bali. WIKA Realty juga menjadi pemain penting pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di jalur strategis Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Pada saat yang bersamaan, WIKA juga akan mengembangkan portofolionya di sektor energi dengan meningkatkan kepemilikan saham pada pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia.
Dari sektor industri, WIKA saat ini sedang mendorong produksi massal motor listrik GESITS yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2019. Proses produksi ini akan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi dengan target 60.000 unit.
Sederetan target itu akan menjadi lebih rasional untuk direalisasikan mengingat serangkaian prestasi luar biasa yang telah dicapai pada 2018. WIKA, sepanjang tahun lalu berhasil menyelesaikan dengan baik banyak mega infrastruktur.
Di antaranya, venues Asian Games berkelas global seperti, Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park, Stadion Madya, Lapangan Baseball & Softball, Basket hingga Squash Field serta menyiapkan moda transportasi modern berbasis kereta, seperti LRT dan MRT yang akan siap digunakan pada triwulan-1 2019.
Optimisme WIKA pada 2019 tercermin dari kontrak baru yang ditargetkan tumbuh 32 persen menjadi Rp66,74 triliun dibandingkan 2018 sebesar Rp50,65 triliun> Optimisme itu sejalan dengan rencana WIKA untuk berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti dan infrastruktur.
“Dengan demikian, kontrak baru akan datang dari proyek - proyek investasi kita. Selain itu, investasi di sektor tersebut akan men-generate recurring income dan memperbesar rasio laba WIKA,” kata Direktur Utama WIKA Tumiyana di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Dia menjelaskan bahwa guna mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan strategi yang terintegrasi. Bisnis WIKA pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah sustain, terang Tumiyana akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi dan industrial plant , industri serta properti pada 2019.
Dia juga mengakui bahwa masuknya WIKA pada investasi sektor-sektor tersebut di atas, dipertimbangkan setelah melihat peluang besar di masa akan datang. Pada sektor properti, WIKA melalui entitas anak PT WIKA Realty, kini tengah aktif membangun kawasan hunian di lokasi strategis yang berada di Pulau Jawa dan Bali. WIKA Realty juga menjadi pemain penting pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di jalur strategis Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Pada saat yang bersamaan, WIKA juga akan mengembangkan portofolionya di sektor energi dengan meningkatkan kepemilikan saham pada pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia.
Dari sektor industri, WIKA saat ini sedang mendorong produksi massal motor listrik GESITS yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2019. Proses produksi ini akan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi dengan target 60.000 unit.
Sederetan target itu akan menjadi lebih rasional untuk direalisasikan mengingat serangkaian prestasi luar biasa yang telah dicapai pada 2018. WIKA, sepanjang tahun lalu berhasil menyelesaikan dengan baik banyak mega infrastruktur.
Di antaranya, venues Asian Games berkelas global seperti, Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park, Stadion Madya, Lapangan Baseball & Softball, Basket hingga Squash Field serta menyiapkan moda transportasi modern berbasis kereta, seperti LRT dan MRT yang akan siap digunakan pada triwulan-1 2019.
Editor: Ahmad Buchori