Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menanam sebanyak 823 batang dari 22 jenis bambu di kawasan Tahura Sultan Adam, Mandiangin, Kabupaten Banjar, Rabu.
Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan (Kalsel) Hanif Faisol Nurofiq di Martapura mengatakan, bambu tersebut sengaja di tanam di Tahura Sultan Adam karena nantinya, kawasan tersebut akan menjadi arboretum bambu yang bisa digunakan untuk penelitian, pendidikan, serta sebagai ekowisata.
Arboretum adalah semacam kebun botani yang mengkoleksi pepohonan. Dalam taman botani, tumbuhan koleksi dipelihara dan diberi keterangan nama dan beberapa informasi lainnya yang berguna bagi pengunjung.
Dua tambahan penting bagi suatu kebun botani adalah perpustakaan dan herbarium.
"Hari ini kita menanam 22 jenis bambu yang diambil dari berbagai negara. Dari 22 jenis ini, 14 jenis di antaranya bambu lokal," jelas Hanif.
Penanaman bambu ini, lanjut Hanif, merupakan wujud komitmen pemprov dalam mengembangkan dan membudidayakan bambu di Kalsel.
Sebelumnya, Pemprov Kalsel juga mengirimkan delegasi ke Tiongkok untuk mempelajari lebih jauh terkait pengembangan dan budidaya bambu.
Menurut dia, Pemprov Kalsel berkomitmen mengembangkan dan membudidayakan bambu.
Tak hanya di Tahura Sultan Adam, sambung Hanif, di depan kantor SKPD Provinsi Kalsel juga akan ditanami bambu sebanyak 10 titik dengan jenis gold china.
Salah satu delegasi Kalsel ke Tiongkok, Prof Yudi Firmanul Arifin mengatakan, bambu memiliki nilai atau value yang tinggi jika bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik.
Kalsel memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan bambu, terutama untuk memenuhi industri kerajinan dalam negeri.Saat ini, mungkin hanya beberapa daerah di Kalsel yang memiliki produksi bambu.
"Bambu ternyata memiliki nilai atau value yang tinggi. Bambu dapat dibuat menjadi tisu, bahan pakaian dan lain sebagainya," jelas Yudi Firmanul.
Mengembangkan bambu di Kalsel, sambung Yudi, nantinya akan melibatkan masyarakat untuk menanam dan akan dibangun industri untuk mengolah hasil bambu dari masyarakat.
Dengan ditanamnya 22 jenis bambu di Tahura Sultan Adam ini, akan menambah potensi ekowisata yang selama ini sudah dimiliki Tahura Sultan Adam.
Melalui Arboretum Bambu ini, para pengunjung dapat mengetahui dan mengenal berbagai jenis bambu dari berbagai negara. 22 jenis bambu itu, antara lain wulung, ampel, gold china, dan lain-lain.