Petani di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan belakangan ini mulai memanfaatkan limbah kelapa sawit untuk memupuk tanaman demi menghemat biaya.
Petani kelapa sawit di Kelumpang Selatan, Kotabaru, Wiyono, Minggu, mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menggunakan limbah janjangan kelapa sawit untuk memupuk tanaman kelapa sawit.
"Alhamdulillah, cukup membantu biaya pembelian pupuk anorganik," ujarnya.
Setiap dua bulan sekali, biasanya petani kelapa sawit asal Lamongan itu harus membeli pupuk Sp36, urea, Ponska dan jenis yang lain hingga jutaan rupiah.
Namun setelah menggunakan limbah janjang sawit, pembelian pupuk anorganik jadi berkurang sekitar 30-50 persen.
Masa pemupukan dengan menggunakan pupuk anorganik bisa ditunda hingga tiga sampai empat bulan kedepan.
Dalam seperempat hektare tanaman kelapa sawit, Wiyono menggunakan sekitar dua ret limbah janjang seharga Rp500.000.
Sementara pembelian pupuk anorganik untuk pemupukan tanaman yang sama diperkirakan mencapai kisaran Rp700.000 Rp1,250 juta.
"Tidak serta merta hanya mengandalkan pupuk limbah, akan tetapi porsi penggunaan pupuk anorganik dikurangi hingga 30 persen dari biasanya," ujar Abah Nisa.
Selain Wiyono, petani yang lainnya juga sudah banyak yang menggunakan limbah sawit untuk memupuk tanaman kelapa sawit.
Terlebih akhir-akhir ini, dimana harga pupuk merangkak naik dan dikios pertanian pupuk yang dibutuhkan petani sering kosong.
Menurut para petani, limbah janjang kelapa sawit merupakan salah satu jenis pupuk organik yang mulai dikembangkan petani di daerah, selain pupuk kompos.
Kepala Dinas Pertanian Kotabaru H Zuhairil hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait, tidak lancarnya pendistribusian pupuk dan animo masyarakat yang mulai beralih ke pupuk organik./C
Manfaatkan Limbah Sawit Pupuk Tanaman
Minggu, 22 Juli 2012 20:45 WIB