Jakarta (Antara News Kalsel) - Pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyingkirkan ganda Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda pada babak pertama China Terbuka 2018 di Changzhou, Jiangsu, China, Selasa.
Fajar/Rian, seperti dipantau Antara di Jakarta dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), menaklukkan Kamura/Sonoda dalam tiga gim 20-22, 21-15, 21-15 selama 48 menit.
Kemenangan itu sekaligus menyamakan kedudukan Fajar/Rian menjadi 3-3 dalam pertemuan mereka dengan pasangan Jepang yang menempati peringkat tiga dunia itu. Sebelumnya pada Kejuaraan Dunia 2018 Fajar/Rian kalah dari Kamura/Sonoda 17-21, 16-21.
"Kami masih menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan yang sangat berbeda dengan lapangan pada Jepang Terbuka, seperti shuttlecock ataupun kondisi angin," kata Fajar seperti tercantum dalam situs Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).
Rian mengatakan kemenangannya atas Kamuran/Sonoda dilatarbelakangi permainan bola-bola "no lob" karena kondisi di lapangan China tidak memungkinkan pasangan Indonesia itu untuk bermain bertahan.
"Kami berusaha untuk terus unggul pada pukulan-pukulan servis dan pukulan pembuka. Kami sudah punya strategi permainan ketika menghadapi Kamura/Sonoda," kata Rian.
Pada putaran kedua, Kamis, Fajar/Rian akan menghadapi pasangan tuan rumah He Jiting/Tan Qiang yang menempati peringkat 19 dunia. Ganda Indonesia itu mempunyai catatan satu kemenangan atas He/Tan pada turnamen Jerman Terbuka 2018.
"Mereka adalah pasangan yang sedang bersemangat dan punya grafik penampilan bagus baik dari sisi kecepatan ataupun kekuatan serangan. Kami harus mewaspadai hal itu," ujar Rian.
Selain Fajar/Rian, Indonesia menempatkan lima pasangan putra pada China Terbuka yang akan bertanding pada Rabu (19/9). Lima pasangan itu adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka, Ricky Karandasuwardi/Angga Pratama, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Berry Angriawan/Hardianto.
Baca juga: Anthony Ginting bikin kejutan di China Terbuka
Baca juga: Owi/Butet taklukkan ganda Jepang pada China Terbuka
Editor: Bayu Kuncahyo