Martapura, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat suku Dayak Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menggelar "Aruh Ganal" atau upacara adat besar-besaran sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang mereka terima melimpah.
Kepala Desa Paramasan Bawah Suwardi di Kota Martapura, Senin mengatakan, pesta adat yang digelar besar-besaran berlangsung 9 hari 9 malam sejak dimulai, Kamis tanggal 27 Agustus 2018.
"Upacara adat digelar secara turun-temurun sejak nenek moyang dan Aruh Ganal sebagai wujud rasa syukur masyarakat adat Dayak Paramasan atas hasil panen yang melimpah," ujarnya.
Menurut tokoh adat Dayak Paramasan itu, upacara adat digelar
di Babalai Adat Induk Dayak Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan dihadiri pemuka adat, pemerintah daerah dan TNI/Polri.
Disebutkan, beragam prosesi digelar, seperti tarian Babangsai yang dimainkan beberapa pemuda dan pemudi Dayak Paramasan juga Tari Babalian yang diikuti oleh warga Dayak di kecamatan itu.
"Sebelumnya digelar upacara Bapalas dan Babalai Kambang. Saat menari, masyarakat mengelilingi langgat atau semacam tugu yang dihiasi dengan janur dan diiringi musik gendang dan sarunai," ujarnya.
Menurut dia, upacara adat dayak itu dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun. Pertama adalah Bapalas yakni saat tanaman padi yang berumur 3 bulan atau tingginya mencapai 10 sampai 15 centimeter.
"Sedangkan upacara adat Babalai Kambang dilaksanakan oleh warga Dayak Paramasan ketika tanaman padi sudah mulai dipanen hingga belum habis dipanen juga sebagai wujud rasa syukur," ucap dia.
Ditambahkan Damang Adat Banjar Umung, Aruh Ganal di Babalai Adat ini sudah dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang. Tujuannya sebagai ungkapan syukur, sekaligus meminta berkah kepada Tuhan.
"Upacara adat yang dilaksanakan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen yang melimpah sekaligus doa bagi para leluhur agar terhindar dari segala musibah," jelasnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjar Yuana Karta Abidin mengatakan, Paramasan merupakan salah satu daerah di Banjar yang masih menjunjung tinggi adat istiadat.
"Aruh Ganal berpotensi menjalin kebersamaan, rasa persatuan dan kesatuan termasuk untuk menjadi salah satu daya tarik pariwisata," ujarnya yang hadir pada Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan itu.
Dayak Paramasan gelar aruh adat panen melimpah
Senin, 3 September 2018 22:15 WIB
Upacara adat digelar secara turun-temurun sejak nenek moyang dan Aruh Ganal sebagai wujud rasa syukur masyarakat adat Dayak Paramasan atas hasil panen yang melimpah