Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kalangan legislatif Kabupaten Kotabaru meminta agar Pemprov Kalimantan Selatan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) dan instansi terkait lainnya turun tangan dalam mengatasi keresahan masyarakat akibat buaya yang berkeliaran.
"Kami memahami kekhawatiran masyarakat terhadap bahaya keganasan binatang melata itu yang dalam beberapa kasus terjadi di Kotabaru," kata M Arif, Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Kamis.
Dikatakannya, dalam beberapa bulan terakhir memang pihaknya mendapat informasi yang mereshkan warga, mulai dari penyerangan buaya muara kepada korban warga Desa Pantai Kecamatan Kelumpang Selatan.
Kemudian pada awal bulan Juli masyarakat Mega Indah digemparkan dengan penampakan buaya di pemukiman warga, selanjutnya santer kabar yang mengatakan adanya buaya di kawasan siring laut Kotabaru.
Sehubungan kondisi tersebut, pihaknya berharap kepada eksekutif melalui dinas dan instansi terkait agar segera mengambil langkah penanggulangan, tentunya dengan melibatkan pihak-pihak berkompeten.
Dalam hal ini menurut Arif, Pemprov dengan melibatkan instansi terkait diantaranya BKSD dan LH segera turun ke lapangan, berkoordinasi dengan instansi lain di daerah.
"Selain berupaya melakukan pencarian dan menangkap buaya yang membuat masyarakat resah, juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan," jelas Arif.
Hal ini perlu dan mendesak dilakukan sebagai langkah antisipasi, agar tidak ada lagi korban yang ditimbulkan.
Sementara, sebagai langkah awal dalam mengatasi masalah tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotabaru, memasang papan peringatan di sejumlah titik yang kerap terlihat buaya berkeliaran.
Kepala Seksi Penyelamatan DPKP Kabupaten Kotabaru, Addenan, Senin mengatakan peringatan ini dimaksudkan agar masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di sekitar area itu.
"Ini langkah pencegahan atas ancaman adanya buaya, maka kita buat plang-plang ini di beberapa titik agar masyarakat menyadarinya," katanya.
Pemasangan papan peringatan ini merupakan langkah antisipasi yang sementara dapat dilakukan. Hal ini lantaran upaya penangkapan yang dilakukan selama ini belum membuahkan hasil sehingga buaya yang meresahkan masyarakat itu masih berkeliaran.
"Dari beberapa ekor yang dilaporkan masyarakat itu belum bisa kita tangkap atau temukan. Mudah-mudahan nanti ada pihak terkait yang peduli dan turun ke lapangan membantu kita dalam menangani masalah ini," ucapnya.
Keresahan akibat buaya yang berkeliaran salah satunya dirasakan masyarakat yang bermukim di bantaran laut Kelurahan Kotabaru Hilir Kecamatan Pulau Laut Utara. Apalagi buaya itu semakin lama sudah semakin besar.
"Malam-malam kalau air laut surut, ada buayanya timbul di sini. Panjangnya sudah selebar tangan ini," ungkap seorang warga.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga, warga Desa Pantai, Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Hamdaniah (70), menjadi korban luka atas serangan buaya muara.
Warga Kotabaru resah akibat buaya berkeliaran
Jumat, 31 Agustus 2018 9:17 WIB
Kami memahami kekhawatiran masyarakat terhadap bahaya keganasan binatang melata itu yang dalam beberapa kasus terjadi di Kotabaru