Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin berupaya keras melakukan pemberantasan peredaran di lokasi yang diduga keras banyak terjadi tindak pidana Narkoba atau yang kerap disebut-sebut sebagai kampung Narkoba.
"Hampir tiap hari kami menangkap para pengedar di kawasan yang selama ini dikenal disebagai kampung Narkoba," kata Kasat Resnarkoba Polresta Banjarmasin Kompol Herry Purwanto di Banjarmasin, Jumat.
Dikatakannya, seperti sudah menjadi rahasia umum, kawasan seperti Kelayan dan Pekauman di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan kawasan Teluk Tiram Darat di Kecamatan Banjarmasin Barat menjadi paling banyak pengedar yang berasal dari sana yang ditangkap petugas baik itu jajaran Satresnarkoba Polresta Banjarmasin maupun Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel.
"Bahkan Polresta Banjarmasim punya Program Kampung Aman di kawasan Teluk Tiram yang kami deklarasikan sewaktu saya menjabat sebagai Kasat Binmas, di mana salah satu tujuannya agar masyarakat berperan aktif menjaga wilayahnya dari peredaran Narkoba," ujar Herry.
Dia menegaskan, perang terhadap peredaran gelap Narkoba tak akan pernah berhenti sebelum Polri khususnya Polresta Banjarmasin bisa membuat zero Narkoba di kota ini.
Dengan kekuatan personel sebanyak 33 orang yang terbagi menjadi Unit 1 dan Unit 2, kata dia, sumber daya yang ada terus dimaksimalkan hingga bisa mencapai pengungkapan kasus yang ditargetkan pimpinan.
"Pokoknya kita ungkap tindak pidana Narkoba sebanyak-banyaknya hingga bisa menekan penyalahgunaan dan peredarannya," tegas alumni Akpol 2002 itu.
Disamping upaya pemberantasan yang masif dilakukan, Herry pun berharap adanya program pencegahan yang komprehensif dan selaras bagi para pecandu agar bisa terbebas dari penyalahgunaan Narkoba baik itu sabu-sabu, ekstasi maupun obat-obatan berbahaya alias tanpa izin edar seperti Carnophen atau Zenith yang belakangan juga sangat marak dikonsumsi masyarakat.
Gencarkan Pemberantasan Peredaran Di Kampung Narkoba
Jumat, 9 Maret 2018 12:11 WIB
Hampir tiap hari kami menangkapi para pengedar di kawasan yang selama ini disebut kampung Narkoba