Kepastian suplai listrik ini disampaikan Wakil Presiden Direktur PT Adaro Power mewakili PT Tanjung Power Indonesia Dharma Djojonegoro menyusul telah ditandatanganinya perjanjian jual beli layanan khusus multiguna di Kota Banjarbaru beberapa waktu lalu.
"Saat ini pembangunan PLTU Tanjung Power Indonesia sudah mencapai 85 persen dan targetnya 2019 sudah beroperasi," jelas Dharma.
Dharma mengungkapkan penandatanganan pembelian listrik PLN ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan dalam rangka konstruksi dan uji coba (commissioning) pembangkit listrik TPI.
Selanjutnya melalui bisnis di bidang energi Adaro berkomitmen untuk menyukseskan program 35 gigawatt (GW) yang dicanangkan pemerintah serta turut berkontribusi dalam memajukan bangsa.
Tanjung Power Indonesia merupakan perusahaan yang dibentuk konsorsium PT Adaro Power anak usaha PT Adaro Energy Tbk dengan perusahaan asal Korea Selatan, PT East-West Power Indonesia (EWPI).
Adaro Energy melalui anak usahanya Adaro Power tengah mengembangkan sejumlah PLTU antara lain PLTU berkapasitas 2X1.000 MW di Batang, Jawa Tengah, PLTU 2X100 MW dan 2X30 MW di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Secara terpisah, Manager PT PLN Area Barabai Imam Akhmadi mengatakan saat ini daya listrik wilayah Kalsel dan Kalteng masih surplus mencapai 110 megawatt per hari.
"Suplai listrik dari PLTU TPI rencananya untuk perkuatan kelistrikan wilayah Kalsel dan Kalteng yang menjadi bagian program 35.000 Megawatt," jelas Imam.