Barabai, (Antaranews Kalsel) - Penjual es kelapa muda khas Nusa Tenggara Barat (NTB) di pertigaan jalan Abdul Muis Redhani Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan sukses meraih omset Rp500 sampai Rp700 ribu perhari.
Saat ditemui di tempat berjualan di Barabai, Gunawan (27) atau dipanggil sehari-hari pelanggan dengan sebutan mas item menjelaskan walaupun kulitnya hitam siapa sangka penghasilannya melebihi gaji PNS Esselon II.
"Kalau cuaca mendukung dan harinya panas biasanya kami berjualan dari jam 09.00-17.00 Wita mendapat penghasilan Rp500 sampai Rp700 ribu perhari," katanya.
Walalaupun pekerjaannya terlihat sederhana kalau dihitung penghasilan terendah Rp500 ribu dikalikan 30 hari berarti memperoleh omset Rp15 juta perbulan.
Harga satu biji dari pengumpul dibeli Rp4-Rp5 ribu tergantung ukuran dan dijual dengan harga satu gelasnya Rp5 ribu yang sudah dicampur dengan gula aren, susu, dan es.
Dalam se
biji kelapa menurutnya bisa dapat 4 sampai 5 gelas es kelapa muda segar yang ditambah satu iris kecil jeruk nipis.
Gunawan menceritakan perjuangannya jualan es kelapa muda itu sebenarnya banyak juga rintangan mulai dari awal jualan yang sempat ngutang dan ketika masuk musim penghujan yang hanya memperoleh Rp40 ribu sehari.
"Kita mulai jualan sekitar tahun 2014 dengan modal awal ngutang sebesar Rp2,5 juta untuk pembuatan rombong, meja, kursi dan kelengkapan bahan seperti box es, toples, gula, susu dan intinya yaitu buah kelapa muda," kata penduduk asli kota Tanjung yang kedua orangtuanya merupakan perantau dari NTB.
Ayah satu anak yang sudah menyelesaikan gelar sarjananya di STAI Rakha Amuntai ini juga menyampaikan tempat lokasi jualannya merupakan sewa yang setiap bulan Rp500 ribu.
"Awal-awal kita jualan memang masih berat karena wajar saja belum banyak orang yang tahu namun lama-kelamaan akhirnya kita mempunyai langganan dari berbagai kalangan mulai dari polisi, TNI sampai anak-anak pelajar yang selalu nongkrong ketika pulang sekolah," katanya.
Terkait rasa Dia mengungkapkan sangat mengutamakan kualitas dengan tanpa pemanis buatan dan air kelapa murni tanpa campauran air putih serta yang membuat beda adalah resep gula merahnya khas NTB warisan leluhur.
Dijelaskan Gunawan, karena sebelumnya memilki keahlian sulap maka para pembelinya terkadang dihibur dengan penampilan sulapnya yang menarik dan anak-anak muda juga banyak yang belajar.
"Sekarang kita menetap di kota Barabai dan juga punya istri orang Barabai, padahal tujuan awal kita merantau ke Barabai hanya mengadu nasib agar tidak lagi membebani orangtua dan rela bekerja apapun asalkan halal," jelasnya.
Menurutnya Berkat kerja keras akhirnya mampu berwirausaha mandiri dan sekarang juga sudah punya cabang es kelapa muda khas NTB di Kota Tanjung.
"Ke depannya kita juga sudah merencanakan untuk membuka cabang di Kabupaten lain yang masih lingkup Kalimantan Selatan," katanya.