Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Petani nelayan di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan berhasil membudidayakan Ikan lokal seperti Ikan Lampam dan Ikan Baung sehingga berukuran lebih besar dibanding ikan yang hidup bebas di alam.
Nelayan pembudidaya ikan pada Pokdakan Minaraja di Desa Kota Raja, Muhammad Noor berhasil membudidayaka jenis Ikam Lampam dan Ikan Baung di keramba sehingga lebih mahal harga jualnya dibanding jika tanpa dibudidayakan.
"Modal pembelian Ikan Lampam cuma Rp8 ribu perekor, namun setelah dibudidayakan harga jualnya perekor bisa mencapai Rp22 ribu, karena perekornya bisa mencapai berat 1 kilogram," ujar Muhammad Noor.
Muhammad Noor mengatakan, keberhasilannya membudidayakan ikan lokal hasil tangkapan di sungai dan perairan rawa ini awalnya hanya sekedar coba-coba. Menurutnya sangat disayangkan apabila ikan hasil tangkapannya dijual murah saat musim penjualan ikan lokal dipasaran.
Ia pun lantas mencoba peruntungan dengan menyingkirkan jenis ikan intruduksi seperti Ikan Nila dan Ikan Mas yang biasa dibudidayakan petani di keramba dan menggantinya dengan bibit ikan lokal.
"Setelah beberapa bulan mencoba membudidayakan, ternyata ikan bisa membesar dan peminatnya juga banyak walau dengan harga jual agak mahal, sehingga banyak keuntungannya," terang M.Noor.
Melalui Kelompok Pembudidayakan Ikan (Pokdakan) Minaraja dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Sejati Desa Kota Raja, mulailah beberapa anggota kelompok ini meniru jejak M Noor membudidayakan ikan lokal.
Keuntungan yang bisa diperoleh M Noor dari hasil budidaya Ikan Lampam di keramba ini cukup besar karena Ikam Lampam cukup diberi makan rumput atau kumpai, demikian pula bibit ikan berasal dari hasil tangkapan.
Selain membudidayakan Ikan Lampam, Ia juga mencoba membudidayakan Ikan Baung dikeramba, ternyata juga berhasil. Berat Ikan baung kecil yang semula hanya 1,5 ons setelah dibudidayakan dikeramba selama enam bulan beratnya bisa mencapat 1 kg perekor dengan harga jual Rp45 ribu per kg.
Dinas Perikanan mulai melirik potensi besar budidaya ikan lokal ini melalui Balai Benih Ikan (BBI) melakukan pemijahan bibit Ikan Lampam dan jenis ikan lokal lainnya.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Muhammad Suriani mengatakan, pemerintah mendorong petani nelayan untuk mengembangkan budidaya ikan lokal ditengah makin mahalnya biaya produksi Ikan Inruduksi seperti Nila dan Patin.
"Apalagi saat ini kualitas air Sungai kian buruk sehingga seringkali bibit Ikan Intruduksi banyak yang mati dan merugikan petani," katanya.
Suriani mengatakan, Diskan HSU akan mensosialisasikan keberhasilan nelayan di Desa Kotaraja agar bisa ditiru dan dibudidayakan kelompok nelayan lainnya di Wilayah kabupaten HSU.