Banjarmasin (ANTARA) - Sales Area Manager Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) PT Pertamina Patra Niaga Bondan Tri Wibowo menjamin penggunaan pertalite di provinsinya aman yang mengisi melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Bondan menyatakan jaminan tersebut, sesudah rapat bersama Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) serta perhubungan di "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel), Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Selasa siang.
Baca juga: Pertamina Regional Kalimantan pastikan pasokan Pertamax di Banjarmasin aman
"Kami sudah melakukan pengecekan lapangan atas laporan masyarakat terkait kasus pertalite bercampur ketika mengisi di SPBU," tegas Bondan.
Begitu pula setiap penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) pengecekan terlebih dahulu, baik ketika bongkar dari kapal tanker maupun masuk mobil tanki hingga di SPBU, lanjutnya.
"Kalau memang jelas kerusakan kendaraan bermotor akibat pengisian BBM seperti pertalite di SPBU, kami ganti biaya perbaikan. Demikian pula kalau tanki penampungan BBM pada SPBU terkontaminasi misalnya berair, kami stop pengiriman, kecuali sudah bersih," tambahnya.
Ia mengaku, seiring ributnya masalah pertalite tersebut penyaluran pertamax alami peningkatan 100 persen bila dibandingkan dengan keadaan normal.
"Walau penggunaan pertamax alami peningkatan sampai 100 persen persediaannya tidak masalah, demikian Bondan Tri Wibowo.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kalsel HM Rosehan Noor Bachri atau Julak Rossi (julak panggilan masyarakat Banjar terhadap orang yang dituakan) menganggap penanganan kasus pertalite bercampur masih kurang jelas.
Rosehan yang juga mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel mengaku menerima 90 laporan warga masyarakat terkait kasus pertalite bercampur di provinsinya yang berdampak mogok kendaraan bermotor, bahkan ada yang rusak motor/mesinnya.
Wakil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu minta kesungguhan Pertamina menindaklanjuti kasus pertalite bercampur ketika mengisi di SPBU.
Baca juga: Ketua DPRD Kalsel soroti dugaan BBM oplosan
Wakil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu minta kesungguhan Pertamina menindaklanjuti kasus pertalite bercampur ketika mengisi di SPBU.
"Mungkin perlu pembentukan Satuan Tugas (Satgas) yang bersifat independen dalam penanganan kasus pertalite bercampur tersebut. Jangan seperti selama ini cuma pihak Pertamina saja, " ujar Julak Rossi.
