Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Isfahani di Banjarbaru, Jumat, mengatakan peninjauan itu merupakan bagian dari kegiatan Management Walkthrough (MWT) guna memastikan operasional di lapangan sesuai prosedur.
Baca juga: Pertamina: Kecepatan nozzle tak pengaruhi takaran BBM
Isfahani menuturkan Keandalan pasokan energi, khususnya avtur untuk mendukung aktivitas penerbangan, sangat bergantung pada kualitas operasional dan kepatuhan terhadap standar HSSE (Health, Safety, Security, and Environment).
“MWT ini adalah bentuk komitmen manajemen untuk memastikan hal tersebut dijalankan secara konsisten,” kata Isfahani.
Ia menyebut Bandara Syamsudin Noor merupakan salah satu hub penerbangan utama di Kalsel, sehingga distribusi avtur harus dipastikan aman, lancar, dan sesuai standar operasional.
Selain meninjau AFT Bandara Syamsudin Noor, Pertamina Patra Niaga juga melakukan MWT di Integrated Terminal (IT) Banjarmasin yang berfungsi sebagai titik distribusi BBM dan LPG di wilayah Kalsel.
Baca juga: Tapin gelar operasi pasar gas LPG subsidi
Saat peninjauan itu, manajemen melihat langsung seluruh rantai operasional, mulai dari penerimaan, penyimpanan hingga penyaluran produk energi, serta berdialog dengan tim operasional terkait penerapan budaya keselamatan kerja.
“IT Banjarmasin merupakan salah satu titik krusial dalam sistem distribusi energi di Kalimantan Selatan. Kami ingin memastikan seluruh proses dari hulu ke hilir berjalan efisien, aman, dan sesuai standar,” ujar Isfahani.
Melalui rangkaian kunjungan ini, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menegaskan berkomitmen untuk memperkuat pengawasan langsung terhadap titik kritis operasional sekaligus meningkatkan keandalan layanan energi di daerah.
Baca juga: Ombudsman-Pertamina uji petik tepat sasaran ke pangkalan LPG 3 kg
