"Harus selalu berbakti kepada orang tua, keluarga, daerah, dan masyarakat Indonesia,” kata Hasnuryadi dikonfirmasi di Banjarmasin, Kalsel, Senin.
Baca juga: Hasnur nakhodai Golkar Kalsel
Hasnuryadi menghadiri dan menyaksikan upacara pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII Tahun 2025 di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin.
Usai pelantikan, Wagub Hasnuryadi menyempatkan diri bertemu dan berfoto bersama Pamong Praja Kalsel dan para keluarga.
Diketahui, Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian memimpin upacara pelantikan 1.110 Pamong Praja Muda lulusan Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan IPDN Angkatan XXXII, termasuk 28 peserta dari Provinsi Kalsel.
Mendagri Tito mengapresiasi Pamong Praja muda yang baru dilantik, orang tua, civitas IPDN, serta para kepala daerah yang hadir pada acara pelantikan tersebut.
”Terima kasih kepada kepala daerah yang telah memberikan dukungan sehingga IPDN bisa terus survive dan maju, termasuk civitas academica serta para orang tua, ini hari berbahagia bagi praja yang sekarang jadi pamong setelah empat tahun ditempa di tempat ini tidak mudah dan Alhamdulillah lulus,” tutur Tito.
Tito pun sempat menyampaikan permohonan maaf Presiden Prabowo Subianto berhalangan hadir karena ada tugas kenegaraan yang sangat penting.
Tito sempat berdiskusi dengan Presiden Prabowo mengenai berbagai literatur tentang negara besar (Empire) yang bisa bertahan lebih dari 200 tahun karena ditemukan tiga unsur.
Tiga unsur tersebut, katanya, yakni militer yang kuat untuk menjaga negara dari gangguan luar negeri, kemudian kepolisian dan intelijen yang kuat untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri, serta aparatur sipil negara profesional agar menjalankan administrasi pemerintahan yang efektif dan efisien.
Baca juga: Wagub Kalsel nyatakan APBD-P 2025 fokus pada prioritas program
Pada konteks ini, Tito menyatakan IPDN sebagai salah satu motor penggerak ASN yang memiliki peran sangat penting karena lulusan IPDN diharapkan dapat menjadi motor penggerak.
"Sekaligus agen perubahan untuk menciptakan para ASN yang profesional, untuk menjalankan administrasi pemerintahan negara yang besar ini, baik pusat maupun daerah,” ucap mantan Kapolri tersebut.
Mendagri Tito menambahkan tidak mudah untuk mengelola administrasi pemerintahan di Indonesia, sehingga lulusan IPDN menyelesaikan pendidikan selama empat tahun untuk melatih mental ideologi karakter, pembangunan karakter, serta kemampuan fisik yang prima untuk bekerja pada segala medan di Indonesia.
Tito juga berpesan bagi kepala daerah untuk menitipkan para pamong praja muda yang telah lulus untuk bertugas di seluruh Indonesia, sehingga sumpah jabatan termasuk pengangkatan sebagai pamong dilakukan kepada daerah.
”Kepada kepala daerah saya titip agar mereka dapat terus konsisten dengan idealis,” ungkap Tito.
Tercatat, IPDN merupakan lembaga pendidikan kedinasan terbesar di Indonesia didirikan Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno pada 17 Maret 1956.
Saat ini, IPDN memiliki tiga fakultas yang berlokasi pada delapan kampus, yaitu kampus pusat di Jatinangor, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua serta kampus magister dan doktoral di IPDN Jakarta.
Jumlah total alumni hingga saat ini mencapai 41.322 orang lulusan program studi sarjana terapan ilmu pemerintahan, 179 lulusan program doktoral dan 2.214 orang lulusan magister.
Baca juga: Wagub Kalsel: Bursa kerja dekatkan akses informasi tenaga kerja
