Jakarta (ANTARA) - Khatib Al Mukaram Haji Nur Nur Rasyid menyatakan, bahwa sombong merupakan sifat atau sikap perilaku iblis syaitan, dalam khutbahnya di Masjid Al Hikmah Sarinah Jakarta Pusat, sebelum Shalat Jum'at.
"Sementara Allah SWT ciptakan manusia sebagai makhluk yang mulia atau sebaik-baik kejadian, sebagaimana tersurat dan tersirat dalam Surah At Tin (buah tin). Dan orang yang mulia tidak akan pernah sombong," ujar Al Mukaram Nur Rasyid.
Ia mengatakan, sifat/sikap sombong iblis syaitan tersebut banyak manusia ikuti sejak dulu seperti Raja Nambrut pada masa Nabi Ibrahim alaihi salam (as) serta Fir'aun masa Nabi Musa as, hingga manusia sekarang yang merasa benar sendiri dan melecehkan orang lain,
"Orang sombong atau angkuh dengan kekuasaan dan kekayaan itu sama dengan tidak mensyukuri nikmat Allah SWT. Hal tersebut masih ada dan juga terjadi di Indonesia," ujar Khatib Nur Rasyid dalam khutbahnya dengan semangat dan berapi-api.
Ia menunjuk contoh yang terjadi belakangan ini, seseorang yang terkesan melecehkan sejumlah purnawirawan jenderal, seakan dia yang paling berkuasa. "Hal tersebut semestinya tidak terjadi kalau sekiranya orang yang pandai bersyukur terhadap nikmat Allah," katanya.
Sebagai contoh Nabi Sulaiman as yang Allah berikan tiga keistimewaan nikmat yaitu kekuasaan (Raja yang berkuasa), serta kekayaan dan bisa berdialog dengan makhluk lain (di luar manusia).
"Kesemua itu nikmat dari Allah SWT dan harus aku gunakan sebagaimana mestinya sesuai tuntutan Allah," ucap Nabi Sulaiman seperti dikutip Khatib Nur Rasyid.
Dalam khutbahnya yang menggebu-gebu itu,. Khatib Nur Rasyid juga mengutip atau mengangkat kandungan Surah An Nahl (An Nahal=lebah) dan Surah At Tin (buah tin).

Ia menambahkan, bahwa sebagaimana "kalamullah" (kalam Allah) dalam Al Qur'an, orang yang melecehkan orang lain (padahal orang itu benar) akan Allah butakan ketika di padang Mahsyar pada hari kemudian atau kiamat.
"Semoga kita semua tidak termasuk yang Allah butakan mata di padang Mahsyar nanti. Insya Allah asalkan kita patuh terhadap perintah Allah serta Rasul Nya (Nabi Muhammad Saw)," demikian Nur Rasyid.