Barabai, Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menyiapkan beragam macam menu makanan Program Makan Bergizi Gratis (MGB) saat peluncuran pada Februari, usai menemukan ada siswa yang alergi lauk ayam saat pelaksanaan uji coba MBG di dua sekolah di Kecamatan Barabai.
“Dalam ujicoba program MBG, kami menemukan salah satu masalah di lapangan, yakni ada siswa yang alergi terhadap masakan ayam,” kata Komandan Kodim 1002/HST Lektol Inf Fery Perbawa saat uji coba Program MBG di SDN 1 Barabai Barat dan SDN Banua Binjai di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Senin.
Ia menyebutkan dalam uji coba MGB itu, menu makan yang dibagikan sebanyak 200 kotak terdiri atas nasi, lauk ayam, sayur, dan buah.
“Saat pelaksanaan pada bulan depan, nanti menunya akan dibuat bervariasi, mengingat ada siswa yang alergi dengan masakan ayam yang kami bagikan dalam uji coba MBG,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, kata Fery, pihaknya meminta data ke sekolah-sekolah terkait pola konsumsi makanan sehari-hari siswa agar nanti menunya dipisah bagi yang alergi masakan ayam, siswa akan makan dengan menu berbeda supaya aman.
Dia menuturkan ujicoba ini dilakukan dengan dana swadaya Kodim 1002/HST lewat penyedia katering di Barabai, hal ini menunjukkan komitmen tinggi TNI dalam mendukung program nasional pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah. Rangkaian ujicoba juga diawasi Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tabalong, Dinas Kesehatan HST, dan Dinas Pendidikan HST.
Fery mengungkapkan Program MBG yang dilaksanakan Badan Gizi Nasional (MBG) di kabupaten ini, ditargetkan menyasar kepada 30.000 pelajar mulai dari jenjang PAUD, SD, SLTP, dan SLTA.
Ia mengatakan bahwa rencana pelaksanaan MBG dalam sehari menyediakan 3.000 porsi, saat ini lembaga tergabung sedang mempersiapkan berbagai teknis agar program ini berjalan tepat sasaran.
Kepala BPOM Tabalong Taufiqurrahman mengatakan dalam uji coba MBG ini, pihaknya memantau potensi dan risiko yang terjadi, mulai dari hulu hingga hilirnya sampai dikonsumsi para siswa guna memastikan nilai gizi sesuai kebutuhan.
"Kami segera tindak lanjuti terkait kendala saat ujicoba, mulai proses produksi sampai distribusi makanan agar bisa terhindar dari risiko keracunan dan hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Taufiqurrahman.
Kepala Dinas Pendidikan HST Muhammad Anhar mengapresiasi inisiatif Kodim 1002/HST dalam melakukan uji coba MBG tersebut, karena hal ini akan menjadi contoh untuk pemerintah daerah ketika terlibat langsung dalam program MBG bulan depan.
Dia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah juga sudah mengalokasikan anggaran di pos belanja tak terduga, namun masih menunggu petunjuk teknis.
“Kami akan evaluasi ujicoba ini, kemudian dijadikan contoh dalam penerapan program pada bulan depan. Secara keseluruhan, kami bersyukur uji coba MBG berjalan dengan baik,” ujar Anhar.