“Momen Pemilu yang diabadikan dalam foto-foto di pameran ini semakin meyakinkan bahwa Indonesia layak menjadi negara demokrasi terbesar keempat di dunia,” ujar Henry.
Baca juga: ANTARA dukung kemajuan pelayanan Kemenkumham Kalsel lewat publikasi
Sementara itu, Kurator Seni Perum LKBN ANTARA Ismar Patrizki menyebutkan pameran ini menampilkan tiga aspek, yaitu pers, demokrasi dan pembangunan.
Artinya, dijelaskan Ismar, pers berperan besar mengawal demokrasi dan pembangunan di Indonesia dengan segala dinamika.
“Paling tidak (pameran ini) bisa memberi sudut pandang yang lebih luas tentang peran pers di Indonesia,” ujar Ismar.
Acara pembukaan pameran berlangsung meriah dengan sajian seni tari dari Maestro Tari Indonesia Didik Nini Thowok yang mempersembahkan tarian berjudul “Dwimuka Jawa-Bali Dance”, sebuah tarian kolaborasi Jawa-Bali yang menggambarkan dua karakter yang berbeda.
Baca juga: Direktur Keuangan ANTARA raih gelar doktor di IPB University
Selain itu, ada pula tari anak-anak berjudul “Tari Jaimasan” yang juga merupakan karya maestro tari yang akrab disapa dengan Eyang Didik itu.
PERS, DEMOKRASI, & PEMBANGUNAN menjadi pameran foto perdana setelah renovasi Gedung Graha Bhakti Antara selesai dan bertransformasi menjadi Kompleks ANTARA Heritage Center, yaitu Kantor Pusat Perum LKBN ANTARA yang menempati beberapa gedung cagar budaya di Jalan ANTARA Nomor 53-61.
Pameran foto yang menampilkan 56 foto karya pewarta foto ANTARA, serta arsip foto IPPHOS, ANRI, Perpusnas, dan KITLV Leiden Belanda dapat dinikmati juga di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Ancol, Jakarta hingga 16 Maret 2024.