Dalam laga sepak takraw hari kedua di GOR Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, tim Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menumbangkan tuan rumah skor 2:1, yakni melalui tiga set 21:16, 17:21 dan 21:12.
Sebelumnya dalam PON XIX di "Kota kembang" itu, petakraw asal "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel berhasil mengalahkan tim Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skor 2:0 atau dua set langsung 21:17 dan 21:11.
Namun pada pertandingan ketiga, Kalsel harus mengakui keunggulan regu sepak takraw DKI Jakarta dengan skor 2:0, atau duat set lengsung 21:9 dan 21:9.
Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kalsel H Puar Junaidi menyatakan gembira atas prestsi petakraw asal provinsinya yang berlaga pada PON XIX tersebut.
Namun Puar yang juga anggota DPRD Kalsel tetap berharap petakraw binaannya itu bisa menang dalam pertandingan berikut hingga meraih prestasi yang lebih menggembirakan, yaitu mendapatkan medali emas.
"Kita berharap prestasi atlet sepak takraw Kalsel seperti pada Pra PON XIX berhasil meraih medali emas," ujarnya di sela-sela menyaksikan pentandingan cabang olahraga (cabor) tersebut di arean PON 2016 di "Tanah Pasundan" atau "Bumi Siliwangi" Jabar itu.
Oleh sebab itu, dia berpesan agar atlet sepak takraw Kalsel jangan cepat merasa puas dengan prestasi selama ini, karena tantangan masih banyak dan mungkin semakin berat.
Petakraw Kalsel yang berlaga pada PON XIX terdiri atas Herdi Harviyanto (smasher), Adi Purnomo (smasher) dan Miftakhurrahman (tekong), juga mendapat dukungan para suporter yang dikomandani Ketua PSTI provinsi itu sendiri.
Ketua PSTI Kalsel bersama para pengurus lain tidak bosan-bosannya memeriahkan yel-yel memberi semangat kepada pemain yang tengah bertanding.